Headline Tribun Timur
Makan Siang Gratis Diperdebatkan
Aliyah Mustika Ilham (nomor urut 1) dan Abd Rahman Bando (nomor urut 4), debat mengenai program pencegahan stunting.
“Dengan kolaborasi lintas pemerintah ini, kami yakin pembangunan Kota Makassar bisa berjalan lebih pesat dan terarah,” pungkas Seto.
Ia optimistis bahwa, dengan dukungan dari berbagai pihak, Makassar akan tumbuh menjadi kota yang modern dan maju jika pasangan Sehati memenangkan Pilkada pada 27 November mendatang.
Kurang tajam
Pada akhir debat, Munafri ungkap ketidakpuasan terhadap format debat perdana.
Dia menilai bahwa subtema yang diangkat kurang mendalam dan tajam.
"Debat ini berjalan baik, tetapi pembahasannya harus lebih tajam," ujar Appi, sapaannya.
Menurut Ketua DPD II Partai Golkar Makassar tersebut, debat seharusnya menjadi ajang untuk menggali isu-isu penting yang langsung menyentuh masyarakat.
Ia percaya bahwa pembahasan yang lebih fokus akan memberikan informasi yang lebih bermanfaat bagi pemilih.
Appi merasa banyak gagasan yang ingin disampaikannya, namun terbatas oleh format debat. Kritiknya juga menyoroti kurangnya subtema yang bisa dibahas bersama dari sudut pandang semua pasangan calon.
“Sebaiknya ada satu subtema yang dibahas bersama, sehingga pemilih bisa melihat perbedaan pandangan tiap calon,” jelasnya.
Ia juga menyesalkan sistem undian tema yang membuatnya tidak bisa mengupas isu pendidikan secara mendalam.
"Sulit menyampaikan ide-ide di bidang pendidikan kalau tidak dapat undian pada tema itu," terangnya.
Appi berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar bisa mempertimbangkan masukan ini agar debat berikutnya bisa lebih mendalam.
Dengan begitu, pemilih dapat memahami visi dan misi setiap calon dengan lebih jelas dan membuat keputusan yang tepat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.