Andi Seto: Pengalaman di Sinjai Siap Bawa Makassar Menuju Pembangunan Berkelanjutan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Debat perdana Pilkada Makassar digelar di Hotel Dalton, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sabtu (26/10/2024). 

Pasangan calon beradu gagasan dalam debat ini adalah Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham, Andi Seto Asapa - Rezki Mulfiati, Indira Yusuf Ismail - Ilham Ari Fauzi, dan Amri Arsyid - Abdul Rahman Bando.

Sesi kedua dibuka pasangan nomor urut 2, Andi Seto-Rezki. 

Pembawa acara mengajukan pertanyaan mengenai cara memaksimalkan anggaran kecil untuk pembangunan.

Andi Seto menjelaskan bahwa ia memiliki pengalaman sebagai kepala daerah di Kabupaten Sinjai.

Ia terbiasa mengelola anggaran terbatas. 

Baca juga: Kedekatan Indira dengan Munafri-Aliyah Jadi Momen Manis Sebelum Debat Perdana Pilwali Makassar

Jika terpilih sebagai Wali Kota Makassar, ia mengaku siap menghadapi tantangan ini berbekal pengalaman dimiliki.

"Saya pernah menjadi bupati Sinjai, anggarannya kecil. Tapi itu membuat saya lebih kreatif mencari sumber dana dari pusat atau lainnya," kata Andi Seto.

Ia juga mengungkapkan bahwa setiap tahun, Kota Makassar memiliki kas sekitar Rp 300 miliar yang tidak dimaksimalkan. 

Baca juga: Debat Perdana Pilwali Makassar: Appi-Aliyah Siap Bawa Makassar Menuju Era Inklusif dan Aman

Menurutnya, jika dana tersebut dikelola dengan baik, banyak infrastruktur yang bisa dibangun.

"Menurut saya, APBD Makassar tidak terlalu terbatas, karena setiap tahun ada Rp 500 miliar dana yang tidak terpakai," jelasnya.

Andi Seto menekankan pentingnya menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat, yang telah ia lakukan saat menjabat sebagai Bupati Sinjai. 

Hal ini menjadi poin plus bagi pasangan dengan akronim "Sehati".

"Kami lebih dekat dengan pusat, sehingga komunikasi bisa lebih maksimal," pungkasnya.

Visi dari pasangan Sehati adalah menjadikan Makassar sebagai kota nyaman, inklusif, berdaya saing, maju, dan berkualitas dalam harmoni. (*)