Citizen Reporter
ITB Nobel Dorong Diversifikasi Komoditi Rumput Laut di Bantaeng
Dosen Nobel Indonesia Institute memberikan pelatihan diversifikasi produk rumput laut kepada masyarakat Desa Bonto Jai, Kecamatan Bisappu, Bantaeng.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Citizen Reporter
Bahrul Ulum Ilham
Dosen ITB Nobel Indonesia, Kota Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu daerah sentra penghasil rumput laut.
Dengan potensi lahan mencapai 5.395 hektar, produksi rumput laut di sepanjang pesisir Bantaeng terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2010, produksi rumput laut tercatat sebesar 6.897 ton kering, dan meningkat menjadi 10.677 ton kering pada tahun 2015.
Melihat potensi yang terus berkembang ini, pengelolaan yang baik dapat mendongkrak nilai ekonominya secara signifikan.
Merespon peluang ini, dosen dari Nobel Indonesia Institute memberikan pelatihan diversifikasi produk rumput laut kepada masyarakat Desa Bonto Jai, Kecamatan Bisappu, Kabupaten Bantaeng.
Kegiatan berlangsung selama delapan bulan ini didukung oleh hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.
Tim pengusul dipimpin Ahmad Firman bersama dua anggota lainnya, Istiqamah Muslimin dan Faizal Rizal, fokus pada pelatihan manajemen usaha, produksi, hingga pemasaran, termasuk pemanfaatan media sosial untuk promosi.
"Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman kewirausahaan masyarakat. Produk rumput laut bisa dikembangkan menjadi beragam inovasi dengan pemasaran yang lebih luas," ujar Ahmad Firman, Kamis (24/10/2024).
Kepala Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Masyarakat (LP3M) ITB Nobel Indonesia, Fitriani Latief turut memantau jalannya kegiatan.
Ia menyampaikan bahwa Desa Bonto Jai akan dijadikan desa binaan ITB Nobel Indonesia untuk keberlanjutan program pendampingan ini.
Ketua Pokdakan Permata Laut, Toni Budiawan, menyampaikan rasa terima kasih atas pelatihan ini dan berharap kerja sama dapat berlanjut di masa depan.
Sementara itu, Kepala Desa Bonto Jai, Amiluddin menyambut baik inisiatif tersebut.
"Kami berharap pelatihan ini membuka peluang baru bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, sehingga rumput laut bukan hanya menjadi komoditas, tetapi juga potensi yang bisa dikembangkan lebih jauh," jelasnya.(*)
Ketat, 24 Peserta Duta Baca Parepare 2025 Ikuti Seleksi Wawancara |
![]() |
---|
Program AI Ready ASEAN Sentuh Makassar, Siapkan Generasi Melek AI |
![]() |
---|
5 Tari Tradisional Sulsel Dipentaskan di Korea Selatan, Disaksikan Seniman 30 Negara |
![]() |
---|
IoT Tenaga Surya Bantu Atasi Krisis Air di Pertanian Jeneponto |
![]() |
---|
KIRA SMA Islam Athirah Bone Juara 1 Lomba Esai dan Infografis di Universitas Padjajaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.