Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penjual Martabak Tewas Tergantung

Penjual Martabak di Makassar Tewas Gantung Diri, Terungkap Histori Pencarian Google di HP

Penjual martabak SP (34) ditemukan tewas tergantung di lantai dua rumahnya di Jl Sultan Alauddin 3 Makassar diduga nekat akhir hidup.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Wow
Ilustrasi - Penjual martabak SP (34) ditemukan tewas tergantung di lantai dua rumahnya, Jl Sultan Alauddin 3, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (23/10/2024) pagi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penjual martabak SP (34) ditemukan tewas tergantung di lantai dua rumahnya, Jl Sultan Alauddin 3, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (23/10/2024) pagi.

Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Pasalnya, sebelum ditemukan tewas tergantung dengan kain sarung, SP diduga sempat mencari referensi mengakhiri hidup di ponselnya.

Hal itu terkuak, saat personel Polsek Tamalate olah TKP pasca kejadian.

"Setelah di TKP anggota kemudian memeriksa handphone milik korban," kata Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono dalam keterangan tertulisnya.

Saat ponsel almarhum dibuka, ditemukan histori pencarian di mesin pencari google.

"Ada bukti terkait kematian korban namun terdapat di kolom pencarian google chrome situs yang pernah dibuka oleh korban yaitu cara simpel bundir, bunuh d*** dalam Islam, resiko bundir dan situs pinjol," bebernya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Penjual Martabak di Makassar Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah, Istri Histeris

Dalam peristiwa itu, keluarga almarhum tidak keberatan dan menolak autopsi.

"Keluarga korban sudah membuat pernyataan penolakan autopsi dan tidak keberatan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang penjual martabak ditemukan tewas tergantung di lantai dua rumahnya, Jl Sultan Alauddin 3, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (23/10/2024) pagi.

Informasi yang diperoleh, almarhum diketahui berinisial SP (34), lulusan Sarjana Pendidikan Islam.

Ia ditemukan pertama kali oleh istrinya, LA alias Lulu (34) yang baru tiba di rumah sepulang mengantar anaknya sekolah.

Lulu yang mendapat sang suami tergantung di teralis pengaman lantai dua rumah dengan kain sarung, pun histeris.

Lulu lantas memanggil karyawannya IP (25), untuk menurunkan SP dari ikatan sarung.

Sempat berupaya memberikan pertolongan, namun nyawa SP tidak tertolong lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved