Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Public Service

Warga Larompong Luwu Sulsel Protes, Air PDAM Macet tapi Tarif Naik dari Rp100 Ribu Jadi Rp300 Ribu

Warga Kelurahan Larompong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengeluhkan aliran air PDAM Tirta Latimojong sering macet. 

Tribun Timur
Ilustrasi air pdam macet - Warga di Kelurahan Larompong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, keluhkan air PDAM sering macet 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Warga Kelurahan Larompong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengeluhkan aliran air PDAM Tirta Latimojong sering macet. 

Salah satu warga Kamal Khatib (30) mengungkapkan bahwa air PDAM di rumahnya sering tidak mengalir selama berjam-jam, terutama di siang hingga sore hari. 

"Kadang tidak mengalir kalau siang sampai sore. Biasa tengah malam baru ada atau subuh baru bisa keluar airnya," jelasnya pada tribun-timur.com, Senin (21/10/2024). 

Kamal juga menambahkan bahwa debit air yang mengalir semakin sedikit dari biasanya.

"Air yang mengalir juga sedikit. Tidak deras," akunya.

Menanggapi keluhan tersebut, Direktur PDAM Tirta Latimojong, Mardi Saleh, menjelaskan bahwa masalah ini mungkin disebabkan oleh pengerjaan di wilayah intake air baku.

"Informasi yang saya terima dari kepala cabang lancar. Biasanya, jika ada pekerjaan, kami akan tutup dulu," terangnya. Mardi juga menyatakan bahwa ia telah meminta anggotanya untuk memeriksa keluhan masyarakat tersebut. 

Lonjakan Tarif PDAM Membuat Warga Kaget

Selain masalah aliran air, warga Desa Riwang, Kecamatan Larompong, juga dikejutkan oleh lonjakan tarif PDAM yang mencapai 200 persen.

AA, salah satu warga, mengaku biaya yang harus ia bayar membengkak dari Rp100 ribu menjadi Rp300 ribu.

“Untuk pembayaran air bulan Juni dan Juli itu saya bayar Rp250 ribu, sedangkan untuk bulan Agustus itu Rp300 ribu, padahal pemakaian air di rumah normal,” jelasnya.

Dirut PDAM Luwu Mardi Saleh mengakui adanya kenaikan tarif yang mulai berlaku sejak Agustus 2024, disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional.

"PDAM baru melakukan kenaikan tarif, sementara bahan-bahan material dan kimia sudah melambung tinggi," akunya. 

Ia menambahkan bahwa biaya operasional juga membengkak pasca banjir karena penggunaan sistem kompensasi, bukan gravitasi.

Meskipun kenaikan tarif ini mengejutkan warga, Mardi menegaskan bahwa tarif yang diberlakukan masih dalam batas maksimum yang ditetapkan oleh Provinsi Sulsel.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved