Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IKN Nusantara

Siapa Kepala Otorita IKN? Prabowo Subianto Baru Saja Lantik 28 Pejabat Baru, Termasuk Lemhanas & MA

Khusus untuk jabatan kepala badan, Prabowo tidak melakukan pelantikan untuk Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Editor: Ansar
Sekretariat Presiden
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Istana Negara, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Keinginan Jokowi rutin ke IKN usai turun tahta menuai kritik, seolah mendesak Pemerintahan Prabowo. 

Presiden Prabowo Subianto tidak menyinggung sama sekali soal pembangunan IKN dalam pidatonya usai dilantik di gedung MPR RI Jakarta, Minggu (20/10/2024) lalu.

Politisi PDIP Komaruddin Watubun, pun mengaku senang eks Danjen Kopassus itu tak membahas soal IKN.

Ia menduga Prabowo memiliki pertimbangan tersendiri sehingga tidak menyinggung persoalan IKN dalam pidato perdananya sebagai presiden.

Pasalnya, saat ini IKN bukanlah prioritas negara.

"Pak Prabowo tidak sebut itu (IKN), Pak Prabowo pasti memprioritaskan hal apa yang menjadi prioritas hari ini," kata Komaruddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). 

"Karena kondisi nasional seperti begini, pengaruh geopolitik global tentu menguras banyak tenaga," imbuhnya.

Komaruddin menilai belum ada urgensi untuk memindahkan ibu kota belakangan ini. Alasannya, ucap Komaruddin, Indonesia tidak akan mati jika tidak pindah ibu kota.

Andry Satrio Nugroho, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), meyakini Prabowo tidak akan terlalu fokus pada pengembangannya dibandingkan Jokowi.

"Barangkali Pak Prabowo tidak mau APBN terbebani oleh IKN. Kita tahu dari APBN 2025 hanya dialokasikan Rp15 triliun untuk itu (tahun depan)," kata Andry seraya mencontohkan penurunan tajam dari APBN tahun ini, dimana pemerintah mengalokasikan Rp44 triliun untuk pembangunan ibu kota baru.  

“Dan ini tandanya Pak Prabowo tidak fokus ke situ (Nusantara)," ujarnya dikutip dari CNA.

Andry berpendapat bahwa Presiden terpilih Prabowo lebih suka fokus pada pembangunan kapasitas manusia daripada infrastruktur.

Ia akan melakukan ini dengan melaksanakan program makanan gratis bagi pelajar di seluruh negeri, yang merupakan landasan utama kampanyenya saat ia mencalonkan diri dan diyakini sebagai program khasnya.

Sekitar Rp 71 triliun rupiah telah dialokasikan dari anggaran negara untuk program tersebut tahun depan. 

Prabowo juga telah menetapkan target untuk membangun tiga juta rumah untuk masyarakat miskin setiap tahunnya . 

Kedua program tersebut bertujuan untuk memberantas faktor-faktor yang menghambat pengembangan sumber daya manusia di negara ini, yaitu stunting dan krisis perumahan.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved