Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UNM

Tim PKM UNM Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan Tuna Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi di Gowa

sosialisasi dan pelatihan pembuatan sambal ikan tuna sebagai produk bernilai jual tinggi dilaksanakan oleh tim PKM Universitas Negeri Makassar.

Editor: Muh Hasim Arfah
PKM UNM
sosialisasi dan pelatihan pembuatan sambal ikan tuna sebagai produk bernilai jual tinggi dilaksanakan oleh tim PKM Universitas Negeri Makassar di Dusun Borong Bulo, Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.  

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA- Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sambal ikan tuna sebagai produk bernilai jual tinggi dilaksanakan oleh tim PKM Universitas Negeri Makassar di Dusun Borong Bulo, Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM) Kemendikbud- Ristek, tahun 2024. 

Desa Sokkolia adalah salah satu desa dalam wilayah administratif Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa

Luas wilayah Desa Sokkolia adalah 952,06 hektar dengan ketinggian 25 meter di atas permukaan laut. 

PKM unm sokkolia gowa
sosialisasi dan pelatihan pembuatan sambal ikan tuna sebagai produk bernilai jual tinggi dilaksanakan oleh tim PKM Universitas Negeri Makassar di Dusun Borong Bulo, Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

Pada tahun 2019, luas wilayah Desa Sokkolia adalah 7,50 kilometer per segi. 

Luasnya sebesar 14 persen dari luas keseluruhan Kecamatan Bontomarannu. 

Mayoritas penduduk Desa Sokkolia bermata pencaharian sebagai nelayan tuna. 

Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan serta memiliki garis pantai diperkirakan mencapai kurang lebih 6 km memberi peluang bagi masyarakat di desa ini untuk mengelola potensi tersebut untuk kebutuhan hidup mereka.

Salah satu hasil tangkapan utamanya adalah ikan tuna, yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan kaya nutrisi. 

Namun, untuk meningkatkan kesejahtraan msyarakat, khususnya majelis taklim Borong Bulo, inovasi diversifikasi pengolahan hasil laut menjadi sangat penting.

Ikan tuna merupakan salah satu komoditas perikanan yang sangat penting secara ekonomi di dunia dan menempati peringkat ketiga terbesar di Indonesia setelah udang dan ikan demersal. 

Tuna ini memiliki nilai jual yang tinggi jika dibandingkan dengan hasil laut lainnya. 

Sebagai sumber gii yang kaya, ikan ini sangat mudah rusak dikarenakan kandungan protein dimilikinya sangat tinggi, yang mendukung metabolisme mikroorganisme dan produksi senyawa seperti ammonia, amin biogenik, serta kompenen produk. 

Tuna juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium , besi fospor, sodium, serta vitamin A dan B untuk menjaga nilai gizi dan meningkatkan nilai jualnya, diversifikasi pengolahan ikan tuna menjadi sambal ini diperlukan.

Inovasi terbaru yang kini dikembangkan adalah pengolahan ikan tuna menjadi sambal. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved