Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Potret Lawas Herindra Bareng Prabowo di Kopassus, Kini Calon Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan

Potret lawas Letnan Jenderal Muhammad Herindra di samping Prabowo Subianto saat masih berseragam Kopassus, kini calon Kepala BIN gantikan Budi Gunawan

Editor: Ari Maryadi
Instagram @erdiansyah1112
Potret lawas Letnan Jenderal Muhammad Herindra di samping Prabowo Subianto saat masih berseragam Kopassus, kini calon Kepala BIN gantikan Budi Gunawan 

Pendidikan militer

Herindra masuk Akademi Militer pada tahun yang sama setelah lulus SMA. Ia ditugaskan sebagai letnan dua infanteri setelah lulus dari akademi tersebut, pada tahun 1987.

Ia adalah penerima penghargaan Adhi Makayasa, suatu penghargaan yang diberikan kepada lulusan terbaik dari setiap angkatan di akademi.

Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Herindra terpilih untuk bergabung dengan Kopassus, satuan pasukan khusus tentara Indonesia.

Dia menjalani pelatihan infanteri dan pasukan khusus sebelum bergabung dengan unit tersebut.

Dalam karirnya kemudian, ia juga menerima pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dari tahun 1999 hingga 2000, dan Sekolah Staf Angkatan Bersenjata Malaysia pada tahun 2011.

Herindra memperoleh gelar master di bidang intelijen dan hubungan internasional dari Universitas Salford pada tahun 1994, dan gelar master di bidang ilmu sosial dari Universitas Nasional Malaysia pada tahun 2011.

Karier militer

Herindra memulai karirnya sebagai perwira muda untuk pelatihan dan organisasi di Kopassus.

Berbagai posisi komando dan non-komando yang disandangnya di Kopassus, termasuk tugas sebagai petugas informasi publik Kopassus pada tahun 2000.

Ia akhirnya mencapai pangkat letnan kolonel pada tahun 2001, dan menjadi komandan Batalyon Infanteri Kopassus ke-812, sebuah batalion pendukung Unit Khusus Penanggulangan Terorisme ke-81.

Herindra menjalani tugas militer pertamanya di luar Kopassus sebagai asisten senior intelijen di Kodam I/Bukit Barisan.

Kurang dari setahun kemudian, ia dipindahkan ke Bengkalis di Riau sebagai komandan distrik militer di kabupaten tersebut.

Herindra terlibat dalam pemberantasan pembalakan liar yang merajalela dan mengembalikan 27 ton kayu ilegal pada tahun 2005.

Herindra ditugaskan kembali ke Akademi Militer pada tahun 2007,[13] sebagai wakil komandan korps taruna. Kurang dari setahun kemudian, pada tahun 2008, Herindra menjadi asisten intelijen Komandan Kopassus Pramono Edhie Wibowo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved