Kehebatan 4 Jenderal Polisi Calon Menteri dan Wamen Kabinet Prabowo-Gibran
Profil dan kehebatan empat jenderal polisi calon menteri dan calon wakil menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 tersebut diketahui menamatkan pendidikan dasar di SD 1 Tempelan Blora.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP 1 Blora, dan SMA 1 Blora, lalu masuk ke Akademi Kepolisan.
Setelah lulus dari Akpol, ia ditugaskan menjadi Pamapta Polres Dairi, Sumatera Utara, pada 1990.
Selama bertugas sebagai polisi di wilayah Sumatera Utara, Agus Andrianto pernah mengemban jabatan Kapolsek di sejumlah wilayah di antaranya Kapolsek Sumbul (1992), Kapolsek Parapat (1993), Kapolsek Percut Seituan (1995).
Kemudian pada 1995, ia pun melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Setelah lulus dari PTIK, Agus Andrianto bertugas di Lampung, menjabat sebagai Kapuskodalops Polres Lampung Selatan (1997).
Dua tahun kemudian, ia kembali dipindahtugaskan ke Sumatera Utara menjadi Kasat Serse Poltabes Medan (1999).
Setelah bertugas di Sumatera Utara, ia dipindahtugaskan ke Jawa Timur, menjabat sebagai Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001), Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001), hingga akhirnya dipercaya menjadi Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003).
Selanjutnya ia pun ditempatkan menjadi Pamen Polda Jatim (2005) dalam rangkan pendidikan.
Setelah menyelesaikan pendidikan karirnya kian menanjak. Ia dipindah tugaskan ke wilayah Polda Metro Jaya.
Di wilayah Polda Metro Jaya, ia dipercaya menjadi Kasat I/Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006),
Kapolres Tangerang (2007), dan Kapolres Metro Tangerang (2008).
Berpangkat melati tiga di pundaknya, Agus Andrianto kembali dipinahtugaskan ke Sumatera Utara dan menjabat sebagai Dirreskrim Polda Sumut (2009).
Setelah bertugas di Sumatera Utara, ia pun kembali ditarik ke Jakarta menjadi Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri (2011).
Tak lama ia ditempatkannya menjadi analis Kebijakan Madya Bidang Pidkor Bareskrim Polri dalam rangka mengikuti pendidikan untuk menjadi perwira tinggi atau Sespimti.
Setelah menjalani pendidikan Sespimti, ia dipercaya menjadi Kabagbinlatops Robinops Sops Polri(2013).
Berpangkat jenderal bintang satu, Agus Andrianto pun dipercaya menjadi Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN (2015).
Ia kembali ke institusinya pada 2016 menjadi Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Karirnya pun kian melejit, ia dipercaya menjadi Wakapolda Sumut (2017) dan Kapolda Sumut (2018).
Setelahnya, ia dipercaya menjadi Kabaharkam Polri (2019) dan Kabareskrim Polri (2021) dengan pangkat jenderal bintang tiga.
Selanjutnya, ia pun diangkat menjadi Wakapolri (2023).
Diketahui ia pun memiliki keahlian khusus ditandai dengan brevet yang terpasangan di dadanya.
Ia mengantongi Brevet Selam Polri, Brevet Para Penerjun, dan PIN Penyidik.
Komjen. Pol. (Purn) Drs. Purwadi Arianto, M.Si. (lahir 2 Oktober 1966) adalah seorang purnawirawan Polri yang jabatan terakhirnya adalah Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Purwadi, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.
4. Komjen Suntana
Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Suntana, M.Si. (lahir 2 Juni 1966) adalah seorang purnawirawan Polri yang jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.[1]
Suntana, lulusan Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang Intel. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri. Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Jawa Barat yang berasal dari Cinta, Karangtengah, Garut.
Jenderal Asal Makassar Fadil Imran Dimutasi Jadi Astamaops, Kendalikan Operasi Polri Nasional |
![]() |
---|
Bukan Lagi Kabaharkam, Ini Jabatan Baru Fadil Imran Jenderal Asal Makassar |
![]() |
---|
Nama Wakapolri Sudah Direstui Prabowo, Kapan Kapolri Umumkan Pengganti Komjen Ahmad Dofiri? |
![]() |
---|
Sosok Suwandi Anak Penjual Bakso Raih Kartika Astha Brata di IPDN, Lulus Tanpa Skripsi |
![]() |
---|
Imigrasi Cabut Paspor Orang Terkaya ke-85 Indonesia Riza Chalid Akibat Kasus Korupsi Minyak Mentah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.