10 Tahun Pemerintahan Jokowi
2 Perempuan Makassar Petik Manfaat dari 2 Tol Layang Dibangun di 2 Periode Pemerintahan Jokowi
Dalam 2 periode pemerintahan Presiden Jokowi, 2 jalan tol baru dibangun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Semuanya jalan tol layang.
Laporan jurnalis Tribun-Timur.com Nurul Hidayah, Rudi Salam, Siti Aminah
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam 2 periode pemerintahan Presiden Jokowi, 2 jalan tol baru dibangun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Semuanya jalan tol layang.
Pertama, Jalan Tol Layang Andi Pangerang Petta Rani sepanjang 4,3 Km.
Jalan tol yang membentang di atas jalan nasional Andi Pangerang Petta Rani itu dibangun mulai April 2018 dan diresmikan pada 18 Maret 2021.
Kedua, jalan tol layang askes Makassar New Port (MNP) sepanjang 3,2 Km.
Proyek strategis yang menghubungkan Pelabuhan Peti Kemas Makassar dengan berbagai titik penting, seperti pelabuhan rakyat, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, dan Jalan Tol Layang AP Petta Rani dibangun mulai Februari 2022 dan diresmikan 22 Februari 2024.
Kehadiran 2 jalan tol layang itu amat dirasakan manfaatnya bagi pengusaha ekspedisi dan pengguna kendaraan pribadi.
“Jalan Tol Layang di Makassar itu tentunya sangat memudahkan bagi para driver ekspedisi,” kata Sitti Mariani, pemilik Ekspedisi Maju Bersama, Kamis (10/10/2024).
Ekspedisi Maju Bersama berkantor di Jalan Teuku Umar, Makassar, dekat dengan tol layang akses MNP dan Tol Layang Petta Rani.
Sejak kehadiran kedua tol layang itu, sopir ekspedisi semakin mudah antar dan jemput barang.
Terlebih ketika dikejar waktu.
“Gudang biasanya hanya buka sampai pukul 15.00 atau 17.00. Dengan adanya tol layang ini tentunya sangat membantu berhubung kadang kala kemacetan sering kali terjadi di pinggir tol (jalan arteri) maka pilihan lainnya kita bisa menggunakan jalan tol layang tersebut,” tuturnya.
Tak hanya pengusaha dan sopir ekspedisi, karyawati hotel pun sangat merasakan manfaat tol layang kala harus berpacu dengan waktu dan menghindari kemacetan lalu lintas.
Eunice Imanuela, karyawati hotel di Jalan Andi Pangerang Petta Rani, memilih menggunakan tol layang untuk menunjang mobilitasnya dari selatan kota ke timur kota.
“Ketika ketemu klien, dan jauh daerahnya, misalnya (perumahan) BTP atau Sudiang (bagian timur kota) bisa lewat tol, dan antimacet tentunya,” tutur Eunice membandingkan, Kamis (10/10/2024).
Ketika harus melewati Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Perintis Kemerdekaan untuk ke timur kota, maka risiko harus dihadapi adalah bertemu dengan kemacetan arus lalu lintas.
Waktu tempuh dari dan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ke hotel tempat kerjanya hanya sekitar 30 menit via jalan tol dengan jarak 21 Km.
Tak hanya dirinya, tamu hotel pun dipermudah.
“Sangat berpengaruh (kehadiran tol layang) karena mengurangi kemacetan dan tidak ada lagi lampu merah,” tambah Eunice mengatakan.
Memetik manfaat dari tol layang, Mariani mengharapkan pembangunan jalan tol di Makassar tak berhenti setelah Jokowi tak lagi menjabat.
Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih harus melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan di Makassar.
Jalan konvensional di Makassar semakin hari semakin banyak hambatannya, utamanya kemacetan.
Kehadiran jalan tol yang akses MNP diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kemacetan di wilayah sekitar MNP dengan adanya akses langsung bagi kendaraan logistik dari dan menuju ke pelabuhan baru.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, menjelaskan bahwa MNP sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dirancang untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kontainer dengan fasilitas yang lebih modern.
“Fasilitas pelabuhan yang lebih baik diharapkan mampu memangkas waktu dan biaya pengiriman, sehingga memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis,” kata Azis.
Pembangunan MNP sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, meningkatkan konektivitas antar pulau dan negara.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Sulselbar, Syaifuddin Syahrudi, mengungkapkan bahwa infrastruktur jalan yang terus berkembang menjadi pendorong utama kelancaran distribusi barang di Sulsel.
“Distribusi logistik sangat bergantung pada infrastruktur jalan. Dengan kondisi jalan yang baik, stabilitas pasokan barang dan kebutuhan masyarakat bisa terjaga, terutama di Sulsel,” ujarnya, Selasa (8/10/2024).
Syaifuddin juga menekankan bahwa sektor logistik menjadi barometer bagi peningkatan ekonomi daerah.

"Pemerintah perlu terus mengembangkan infrastruktur agar proses distribusi barang semakin cepat dan efisien," katanya lebih lanjut.
Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Abdul Muttalib menyebut bahwa keberadaan tol layang mempercepat mobilitas antarkota di Sulsel dan meningkatkan efisiensi operasional bisnis.
“Dengan adanya tol layang, potensi ekonomi daerah akan meningkat, baik dari segi investasi maupun daya saing logistik,” kata dia.
Secara keseluruhan, proyek infrastruktur di Makassar, mulai dari Makassar New Port hingga tol layang, diharapkan menjadi investasi jangka panjang yang tidak hanya mendukung sektor logistik tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Selatan.(*)
Baca berita selanjutnya: • Terminal Baru Bandara Sultan Hasanuddin Harapan Baru buat Pariwisata Sulsel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.