Headline Tribun Timur
Waspada, Prostitusi Berkedok Warkop!
Mereka membuka warkop bukan semata untuk ngopi, melainkan menggunakannya untuk kepentingan esek-esek.
TRIBUN-TIMUR.COM - Animo masyarakat ke warung kopi (warkop) dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.
Mereka membuka warkop bukan semata untuk ngopi, melainkan menggunakannya untuk kepentingan esek-esek.
Ironisnya, pemilik warung kopi menggunakan jasa perempuan yang masih berusia 15 tahun untuk dijajakan di warung kopi tersebut.
Gadis asal Kabupaten tersebut dijajakan di salah satu warung kopi di Lingkungan Belang-belang, Kelurahan Maccini Baji, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Saat digerebek, Sabtu (5/10) malam, polisi menemukan ada tiga gadis kelahiran tahun 2009 yang dijajakan di salah satu warkop.
Baca juga: Gadis Pelayan Warkop di Maros Ternyata Langganan Supir Truk, Korban Disebut Datang Tawarkan Diri
Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Aditya Pandu menyampaikan, owner warkop yakni Haruna (26) dan Rosdiana (38).
Mereka mendapat jatah Rp50 ribu dari pekerja (wanita) yang melayani pelanggan sekali kencan.
Adapun tarif dipatok sekali kencan Rp200 ribu. Dengan rincian Rp150 ribu untuk pekerja dan Rp50 ribu jatah owner warkop.
Pandu juga menyampaikan jika pelanggan gadis itu rerata sopir truk yang singgah istrahat.
"Rata-rata (pelanggan) sopir truk," kata Pandu.
Pandu menyampaikan, jika pemilik warkop itu pasangan suami istri. Tempat yang dijadikannya sebagai warkop hanya disewa.
"Dari keterangan pengelola warung, warung kopi tersebut sudah buka kurang lebih sebulan. Mulai buka pada tanggal 5 September bulan lalu," kata Pandu.
Hasil jualan kopi dan jajakan gadis, pengelola gunakan untuk bayar sewa tempat Rp1 juta per bulan.
Selain itu, menurut pengakuan pemilik warung, wanita yang diperkerjakan yang datang menawarkan diri.
Pengelola pun langsung menerimanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.