Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

My Pertamina Tak Bisa Diakses, Sopir di Bulukumba Protes Karyawan SPBU

" Teman-teman karyawan jadi sasaran protes bagi sopir yang menolak QR Barcode," kata Manajer SPBU Katangka, Andi Syukur, Selasa (1/10/2024).

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Karyawan SPBU Katangka berusaha beri penjelasan kepada seorang sopir yang menolak pakai aplikasi QR Barcode, Selasa (1/10/2024)  

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU-Karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan menjadi sasaran aksi protes para sopir.

Sejumlah sopir tak terima sistem pembelian QR Barcode.

Mereka memaksa karyawan agar tetap dilayani membeli partalite secara manual tanpa QR Barcode.

" Teman-teman karyawan jadi sasaran protes bagi sopir yang menolak QR Barcode," kata Manajer SPBU Katangka, Andi Syukur, Selasa (1/10/2024).

Para oknum sopir tersebut ada yang memaksa agar tetap mengisi tanpa melalui aplikasi My Pertamina.

Padahal sebelumnya pihak SPBU di Katangka dan SPBU di Bulukumba telah lama mensosialisasikan sistem pembelian QR Code.

" Kami telah sosialisasikan beberapa bulan sebelum berlaku sistem pembelian QR dan spanduk dipasang di SPBU," kata Syukur.

Hanya saja masih ada sopir tidak memerhatikan himbauan itu.

Hingga siang tadi sejumlah pemilik mobil masih melakukan pendaftaran.

Mereka mendatangi SPBU mendaftar melalui aplikasi My Pertamina.

Hanya saja kendalanya, kata Syukur bahwa sistem pendaftaran My Pertamina tidak bisa terbuka.

" Pendftaran tertolak karena server tidak bisa diakses dari pusat," katanya.

Syukur menjelaskan bahwa dirinya di SPBU Katangka bersama SPBU lainnya di Bulukumba hanya menjalankan keputusan di pusat sistem pemberlakuan QR.

Pendaftaran QR Code umumnya baru pagi tadi mereka sopir melalukan pendaftaran di SPBU itu.

Berdasarkan pengumuman nantinya server aplikasi My Pertamina pukul 22.00-03.00 Wita baru dapat diakses kembali.

Beragam tanggapan dari sopir yang dihimpun TribunBulukumba.com.

Ada yang menganggap mudah aplikasi itu. Ada juga menilai menyulitkan khususnya yang tidak paham pendaftaran online.

" Saya sudah mendaftar tapi selalu gagal," kata seorang sopir Ardi. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved