Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekam Jejak DN Aidit Ketua Terakhir PKI, Saat Kecil Rajin Ibadah dan Mengaji

Inilah rekam jejak Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit Sekretaris Jenderal terakhir Komite Sentral Partai Komunis Indonesia PKI

Editor: Ari Maryadi
Kompas.com
DN Aidit berbicara pada pertemuan Pemilu 1955. 

Pihak Angkatan Darat, yang mengontrol media massa, akhirnya mengarahkan opini publik agar menganggap G30S diotaki oleh PKI.

Peran DN Aidit sendiri dalam peristiwa G30S masih menjadi misteri. Namun, posisinya sebagai Ketua PKI secara otomatis membuat namanya juga dituding sebagai dalang G30S.

Sejumlah sejarawan dan kalangan militer pun meyakini bahwa PKI dalang dibalik penculikan dan pembunuhan tersebut. Akan tetapi, dugaan ini disangkal oleh beberapa pihak.

Wafat

Ketika menjadi pihak tertuduh, DN Aidit pergi dari Jakarta menuju ke Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang menjadi basis PKI, untuk menemui ketua PKI setempat.

Menurut catatan sejarah, DN Aidit tertangkap pada 22 November malam oleh kelompok yang dipimpin Kolonel Yasir Hadibroto di sebuah rumah di Desa Sambeng, Solo.

Keesokan paginya, DN Aidit ditembak mati oleh pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Yasir Hadibroto di daerah Boyolali.

Meskipun dikatakan bahwa DN Aidit wafat karena ditembak di Boyolali, tidak ada satu pun yang mengetahui keberadaan jasadnya sejak hari itu.

Makam DN Aidit sangat sulit ditemukan. Bahkan, sang anak juga bersusah payah untuk bisa menemukan makam ayahnya.

Pencarian sang anak baru terjawab setelah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal di Boyolali menghubunginya dan memberitahu bahwa pekarangan belakang mes Kodim disebut-sebut sebagai lokasi makam DN Aidit.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Kisah Hidup DN Aidit: Dikenal Pemimpin PKI yang Kejam, Ternyata Dulunya Rajin Ibadah & Mengaji

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved