Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Parangi Ibu

Kronologi Lengkap Anak Aniaya Ibu di Makassar hingga Kondisi Terkini Korban, Tak Terima Disuruh

Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol AKP Wahiduddin menjelaskan kronologi kejadian mengerikan itu.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Kolase Insiden penganiayaan anak terhadap ibunya di Jl Tinumbu No 148, Kecamatan Bontoala, Makassar, Selasa (24/9/2024) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kronologi lengkap anak aniaya ibu kandung di Makassar.

Seorang wanita tega aniaya ibu kandungnya di Jl Tinumbu Lorong 148, Kecamatan Bontoala, Makassar, Selasa (24/9/2024) sore.

Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol AKP Wahiduddin menjelaskan kronologi kejadian mengerikan itu.

AKP Wahiduddin mengatakan, kejadian bermula saat pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa ditegur oleh sang ibu.

Sang anak yang tidak terima, langsung mengambil sebilah parang dan menyerang ibunya.

"Dari keterangan korban, ia menerangkan bahwa korban menegur anaknya untuk membersihkan rumah," kata AKP Wahiduddin.

"Namun pelaku yang mengalami gangguan jiwa tidak menerima teguran korban," kata dia.

Saat itulah pelaku langsung mengambil parang, kemudian melakukan penganiayaan ibu kandungnya.

Akibat penganiayaan itu, lanjut Wahid, korban Siti Syamsiah (64) mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat tebasan parang sang anak.

Kini Siti Syamsiah dirawat di RS Jala Ammari Lantamal VI Makassar.

Kondisi dugaan gangguan kejiwaan terhadap pelaku SR, kata Wahid juga dikuatkan pernyataan ayahnya atau suami korban, Hakim.

"Menurut keterangan ayah pelaku, bahwa pelaku yang merupakan anak pertamanya sudah lama mengalami gangguan jiwa dan seringkali marah dan mengamuk di dalam rumah," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu di Makassar, mengalami luka parah akibat dianiaya putrinya menggunakan senjata tajam.Insiden penganiayaan itu, terjadi di Jl Tinumbu No 148, Kecamatan Bontoala, Makassar, Selasa (24/9/2024) sore.

Dalam rekaman video beredar, tampak pelaku yang disebut sebagai anak menganiaya ibunya yang tergeletak di halaman rumah dengan bersimbah darah.

Warga setempat, berusaha menghalau aksi pelaku namun terhalang pagar.

Warga lainnya pun terpaksa memanjat pagar untuk menghentikan aksi brutal pelaku.

Usai menjauhkan pelaku dari ibunya, korban yang bersimbah darah pun dievakuasi warga.

Kapolsek Bontoala Kompol Muhammad Idris juga tampak berada di lokasi.

"Pelaku sudah diserahkan di Polrestabes Makassar," kata Kompol Muh Idris.

"Saya tangani karena wilayah saya, jadi saya amankan. Terus saya serahkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar," sambungnya.

Kompol Idris juga membenarkan, bahwa pelaku adalah anak dari korban.

"Iya, anak ibu. Kalau penjelasan lebih lanjut bisa di polrestabes," jelasnya. 

Anak habisi ibu gegara tak dibelikan motor

Warga Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, LK (52), tega memukuli ibu kandungnya sendiri yang berusia 66 tahun.

LK menganiaya sang ibu lantaran sakit hati tidak diberi uang Rp250 ribu seperti yang ia minta.

Kapolsek Sinjai Selatan, Iptu Massalinri, menuturkan aksi penganiayaan itu terjadi di Desa bulukamase, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai.

“Benar kejadiannya Jumat (24/5/2024) kemarin sekitar pukul 16.00 Wita,” katanya, Sabtu (25/5/2024), dikutip dari Tribun-Timur.com.

Massalinri mengatakan pelaku sudah berhasil diamankan.

“Kita sudah mengamankan terduga pelaku untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Massalinri mengungkapkan kejadian bermula ketika korban tengah duduk-duduk di dalam rumah.

Lalu, LK tiba-tiba datang dan meminta uang kepada senilai Rp250 ribu.

Namun, korban menolak permintaan anaknya tersebut.

“Namun, korban tidak bisa memenuhi permintaan pelaku sehingga seketika itu pelaku memukul korban pada bagian mulut dan kepala,” katanya.

Dari pemukulan tersebut, dua gigi korban patah.

Atas kejadian tersebut, korban keberatan sehingga melaporkan ke Polsek Sinjai Selatan guna proses lebih lanjut.

“Sementara kita melakukan pemeriksaan nanti perkembangannya kita sampaikan,” ujarnya.

Anak di Sukabumi Habisi Nyawa Ibu Kandungnya
Aksi anak menganiaya ibunya sendiri juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

 Rahmat (26) tega membunuh ibu kandungnya, Inas (45), karena tak dibelikan motor.

Pelaku membunuh ibunya di dalam rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsai, Kecamatan Kalibunder, Sukabumi, Selasa (14/5/2024).

Korban ditemukan tewas bersimbah darah di kamar tidurnya oleh warga sekitar pukul 04.15 WIB.

Kini, pelaku telah diamankan pihak kepolisian.

Sejumlah gelagat aneh ditunjukkan oleh Rahmat sebelum aksi pembunuhannya terbongkar.

Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri.

Rahmat mengaku kepada polisi, setelah membunuh ibu kandungnya menggunakan garpu tanah, ia tak kabur dan tidur di kamarnya dengan kondisi badan terdapat bercak darah korban.

"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur," ujarnya.

Setelah bangun di keesokan harinya, pelaku pun mendatangi rumah tetangganya sambil membawa sejumlah uang.

"Setelah tidur pagi hari sekira jam 05.00 pagi korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih Rp 300 ribu," kata Ali Jupri kepada TribunJabar.id, Selasa (14/5/2024) sore.

 Pelaku pun meminta tetangga untuk membunuhnya karena telah menghilangkan nyawa ibu kandungnya sendiri.

"Dia berkata pada tetangganya, 'Pak tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya,' (itu) disampaikan oleh tersangka," ucap Ali Jupri.

Setelah ditemukan, terdapat luka tusukan di dada, wajah, leher, dan kepala korban.

Ali Jupri menuturkan, pihaknya akan terus melakukan pendalaman terkait motif.

"Kami masih mendalami motifnya, adapun sementara dari pengakuan tersangka R bahwasanya dia kesal terhadap ibunya, tapi masih kita dalami apa motifnya sebenarnya," jelasnya.

Ali menyebut, pengakuan pelaku soal keinginan membeli motor yang tak dikabulkan ibunya tersebut merupakan pengakuan lama.

"Itu semua pengakuan lama, kita udah tanya ke keluarga, warga sekitar, tidak ada, cuman tadi dari pelaku sendiri kita tanya ya marah aja sih sama ibunya, cuma kita masih dalami, kita dalami apa penyebab kemarahan daripada tersangka, cuman kalau masalah motor nggk ada, itu tidak ada," kata Ali Jupri.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved