Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arwin Azis Bakal Gantikan Danny Pomanto Pimpin Kota Makassar, Bertugas 2 Bulan

Andi Arwin Azis dikabarkan menjadi salah satu nama yang diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk menjabat Pjs. 

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur
Kepala Satpol PP Sulsel Andi Arwin Azis. 

Banyak pesan yang dititipkan Danny Pomanto dalam upacara yang dihadiri oleh pejabat dan pegawai lingkup Pemkot Makassar tersebut. 

Utamanya menjaga proses Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. 

Danny berpesan agar ASN harus mengedepankan netralistasnya ditengah riak suasana politik tahun ini. 

Para pegawai diharapkan bekerja dengan baik, menjaga demokrasi dan tentunya terus mengawal pendapatan daerah agar menyentuh target yang diharapkan. 

"Kerja yang baik, jaga kota Makassar, jaga demokrasi, jaga PAD, jaga kinerja dan jaga nama Kota Makassar," pesan Danny Pomanto

Danny juga merefleksi ingatan para ASN Pemkot Makassar, bagaimana pemerintahan di Kota Makassar berjalan saat dirinya menjabat wali kota selama dua periode.

Selain itu, ia juga pernah mengamati pemerintahan di Kota Makassar dari luar, saat menjalani cuti dan kemenangan kotak kosong. 

Kata Danny, Makassar sudah pernah melalui proses politik yang cukup dramatis.

Makassar tentunya selalu dikenang dalam proses demokrasi bangsa apalagi setelah kemenangan kotak kosong.

"Kotak kosong begitu melegenda di seluruh Indonesia bahkan dunia, ini adalah bentuk karakter pemilih kota Makassar, dan juga karakter Sulsel," katanya.

Mantan Dosen Universitas Hasanuddin Makassar ini berharap bisa mengakhiri masa jabatannya dengan 'husnul khatimah'.

Baca juga: Pemprov Sulsel Ngotot Suhartina Pjs Bupati Maros Meski Positif Narkoba, Jufri Rahman Pasang Badan

"Saya ingin berbuat baik dan sebaik-baiknya, kemarin saya memberikan SK kepada PPPK yang hampir 5.000 orang, dan alhamdulillah itu kebahagiaan yang saya miliki," katanya. 

Danny bercerita, saat awal masuk di Pemkot Makassar, banyak hal yang begitu memprihatinkan.

Utamanya terkait kesejahteraan pegawai, Danny mengaku sedih saat insentif tenaga kontrak hanya Rp300 ribu per bulan, RT/RW hanya bergaji Rp75 ribu. 

"Pada saat itu kita memang tidak bisa bikin apa-apa karena PAD kita sangat minim, lantas kemudian kita sama-sama bertekad tingkatkan PAD, karena itulah kinerja terbaik yang diukur dari semua akumulasi kerja-kerja pemerintahan daerah yaitu kemampuan kita menghasilkan, produktif untuk membangun kota kita, Alhamdulillah akhir masa jabatan kita bisa mencapai Rp1,3 triliun," paparnya. 

"Saya berakhir waktu itu 8 Mei (2019) walaupun ternyata pada saat 2019 akhir dia (PAD) menurun menjadi Rp850 M. Alhamdulillah diperiode kedua kita bisa tingkatkan lagi, sampai tembus Rp1,5 triliun," sambungnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved