Tim PKM UIM Latih Usaha Bawang Goreng Jumania dengan Kiat Bisnis Pemasaran
Ketua pelaksana kegiatan PKM ini adalah Dr Ir Andi Haslindah ST MSi, kemudian sebagai anggota tim yaitu Ir A Haslinah ST MSi MT dan Ernawati SST MSi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Islam Makassar (UIM) berkolaborasi dalam tiga disiplin ilmu/kompetensi yang berbeda di lingkup Universitas dalam pelaksanaan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2024.
Tim PKM terdiri dari 3 dosen dan 2 mahasiswa masing-masing dari Program Studi Teknik Industri, Program Studi Teknik Mesin, dan Prodi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Islam Makassar (UIM).
Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) merupakan skema pengabdian kepada masyarakat di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun Pelaksanaan PKM 2024
Ketua pelaksana kegiatan PKM ini adalah Dr Ir Andi Haslindah ST MSi, kemudian sebagai anggota tim yaitu Ir A Haslinah ST MSi MT dan Ernawati SST MSi.
Tim pengabdian juga melibatkan dua mahasiswa yaitu Sahrul Gunawan dan Riska Pardianti Putri. Kegiatan pemberdayaan kemitraan ini dilakukan mulai bulan Juli hingga September 2024.
Kegiatan PKM melibatkan mitra dalam hal ini Usaha Kecil Menengah (UKM) bawang goreng milik Jumania. Mitra usaha beralamat Jl Urip Sumoharjo Lr 1A No. 26, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90232.
Kegiatan mitra usaha adalah memroduksi UKM bawang goreng dengan mempunyai 10 pekerja terdiri dari 6 orang di bagian produksi dan 3 orang di bagian pengemasan serta 1 orang bagian administrasi.
Usaha Bawang goreng milik Jumania ini merupakan salah satu UKM yang berperang penting mendukung perekonomian nasional.
Produk Bawang Goreng Tama’jene
Di daerah Makassar khususnya di daerah Tamaje’ne, terdapat banyak usaha penjual bawang goreng. Kondisi ini menyebabkan ketatnya persaingan, baik dari segi harga dan pelayanan salah satunya milik Jumania.
“Kami melakukan survei awal dan melihat Usaha Bawang Goreng Jumania merupakan usaha kecih dan menengah (UKM) yang butuh bantuan ide-ide keilmuanan dari UIM agar bisa berkembang lebih besar,” kata Dr Ir Andi Haslindah
Produksi bawang goreng dari UKM milik Jumania berasal dari bahan baku bawang merah asal daerah Kabupaten Bantaeng dan maupun Kabupaten Enrekang.
Melihat kondisi itu, Universitas Islam Makassar (UIM) yang memiliki dosen pakar bidang disiplin ilmu teknik industri/manajemen SDM berinisiatif untuk pengembangan usaha tersebut.
Tim Pengusul PKM UIM terdiri dari tenaga ahli bidang proses teknik industri atau manajemen SDM, bidang teknik kimia dan lingkungan, serta bidang Ekonomi Manajemen.
“Tim kami memiliki ahli kompetensi perancangan dan SDM yang memahami prinsip-prinsip layout atau tata letak alat produksi, akan membantu mitra memberikan penyuluhan mengenai letak mesin produksi yang sesuai standar pabrik,” kata Andi Haslindah.
Tata letak fasilitas adalah menentukan penempatan sekelompok fasilitas atau mesin dalam sebuah lantai produksi atau area pabrik yang paling efektif sehingga dapat meminimasi biaya penanganan material serta dapat meningkatkan produktivitas suatu industri/usaha.
“Dari bidang disiplin ilmu teknik kimia dan lingkungan membantu mitra dalam hal berbagai produk dan pemasangan label halal,” tambahnya.
“Lalu membantu mitra dalam hal penggunaan bahan baku dengan lebih efisien, mengurangi limbah produksi dan memastikan pemanfaatan yang maksimal dari bahan baku yang tersedia,” jelas Andi Haslindah.
Pemahaman Manajemen Bisnis Produk
Aktivitas dilakukan tim PKM UIM dimulai dengan melakukan pertemuan dengan Usaha Bawang Goreng Jumania. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi kebutuhan mereka untuk dapat mengembangkan usaha.
Setelah diketahui kebutuhan UKM tersebut, tim melakukan pemetaan dan memberikan pelatihan dan pembelajaran ke UKM Mitra yakni Usaha Bawang Goreng Jumania.
Tim juga melakukan pembinaan manajemen bisnis produk. “Kebetulan dalma tim pengusul PKM UIM ini memiliki pakar bidang manajemen dan pengalaman praktis di lapangan, membantu memberikan penyuluhan,” kata Andi Haslindah.
Hal yang dilakukan tim kemudian, melakukan pembinaan bagaimana kiat-kiat bisnis atau pemasaran yang baik kepada mitra dengan cara efektif dan efiesien menggunakan berbagai media dan komunikasi dan internet.
“Sebagai bentuk dukungan dan stimulus, tim PKM membantu mitra dalam penataan layout ruang produksi dan memberikan pelatihan Product Knowledge, media pemasaran online, dan pembuatan label kemasan,” tambah Haslina.
Tim PKM UIM juga memberikan perlengkapan pakaian khusus untuk karyawan produksi dan pengemasan. Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjaga higienitas produk dan keberlanjutan dari kegiatan ini.
Besar harapan dari kegiatan ini, mitra dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan untuk meningkatkan nilai penjualan usaha Bawang Goreng sehingga dapat memajukan kesejahteraan pekerja atau karyawannya.
Sementara itu, Jumania mewakili sebagai UKM mitra mengatakan sangat berterima kasih atas bantuan ide, saran, masukan, pelatihan hingga bantuan alat yang telah diberikan.
“Kami sangat berterimakasih dengan kegiatan tim PKM UIM. Kegiatan yang dilakukan mulai dari sosialisasi hingga pelatihan, bahkan bantuan yang diberikam sangat berarti bagi pengembangan usaha kami,” kata Jumania. (*)
UIM Berdayakan Remaja Jeneponto Lewat Pelatihan Trainer Kit dan Kewirausahaan |
![]() |
---|
UIM Gelar Pelatihan E-Learning di SD Negeri Limbung Puteri Gowa |
![]() |
---|
Rektor UNM Kukuhkan Empat Guru Besar Fakultas Teknik |
![]() |
---|
LPNU-LPPNU Gandeng UIM Rintis Pelatihan Budidaya Jamur |
![]() |
---|
Minta Mahasiswa Tak Terprovokasi, Rektor UIM Prof Muammar: Selesaikan Secara Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.