Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Bone 2024

Nasib 2 Perwira Polda Sulsel Usai Hadiri Deklarasi Calon Bupati Bone, Tinggalkan Tugas Tanpa Izin

Menurutnya, dua oknum perwira yang sebelumnya bertugas di direktorat di Makassar, telah dimutasi ke bagian Pelayanan markas (Yanma).

|
Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ilustrasi perwira polisi. 

Dugaan pelanggaran terkait netralitas itu, kata Andi Rian, saat ini sementara ditindaklanjuti oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel.

"Jadi sekarang ini dua orang perwira tersebut sedang dalam proses penanganan pelanggaran oleh Bid Propam Polda Sulsel," ungkapnya.

Jika terbukti, lanjut jebolan Akpol 1991 ini, maka sanksi etik atau disiplin akan menanti kedua oknum polisi tersebut.

"Saya belum bisa menjelaskan detail karena sekarang masih dalam proses pemeriksaan oleh Propam. Namun, jika terbukti maka akan ada sanksi yang dikenakan, baik itu sanksi disiplin ataupun sanksi etik," tegasnya.

7.656 personel siaga

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, menyiagakan 7.656 personel dalam mengawal jalannya tahapan kampanye Pilkada serentak 2024.

Ribuan personel itu, terdiri dari 2.260 personel Polda Sulsel dan 5396 personel Polres jajaran.

"Tapi secara keseluruhan, kita menyiapkan 2/3 dari total kekuatan," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi saat menjadi narasumber dalam Talkshow Pilkada di kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Selasa (17/9/2024) sore.

"Jadi kalau keseluruhan personel Polda Sulsel 18 ribu sekian, maka kita siapkan 14-15 ribu personel. Tapi tidak secara keseluruhan kita kerahkan," sambungnya.

Andi Rian menjelaskan, menurut analisa indeks kerawanan pemilu oleh Bawaslu, Sulsel memang menempati posisi kelima daerah rawan.

Namun, saat Pilpres dan Pileg lalu, Sulsel berada di urutan kedua daerah teraman dalam penyelenggaraan Pemilu.

Olehnya itu, pada Pilkada serentak ini, dirinya menegaskan agar berupaya maksimal dalam menjaga kondusivitas pesta demokrasi baik Pilgub maupun Pilbup dan Pilwali.

Secara rinci, mantan Dirtipidum Mabes Polri ini, telah mendeteksi, puncak kerawanan Pilkada di Sulsel, tidak terjadi pada saat pencoblosan.

Melainkan, saat tahapan kampanye yang akan berlangsung pada 25 September-23 November 2024.

"Menurut pemetaan terbaru, yang paling rawan di Sulsel ini tahapan kampanye, kita justru terawan nomor satu. Tentu ini hal yang tidak baik," kata Irjen Pol Andi Rian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved