Ingat Kombes Budi Haryanto Kapolrestabes Makassar? Kini Pangkat Brigjen, Nasibnya Beda
Nama mantan Kapolrestabes Makassar ini, juga tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diterbitkan 25 Juni 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ingat Kombes Budi Haryanto mantan Kapolrestabes Makassar?
Setelah bertugas di Makassar, Budi Haryanto naik pangkat jadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol).
Nama mantan Kapolrestabes Makassar ini, juga tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diterbitkan 25 Juni 2024.
Surat yang ditandatangani AS SDM Irjen Pol Dedy Prasetyo itu, teregister dengan Nomor: ST/ 1237/VI/Kep/2024.
Brigjen Pol Budi sebelumnya menjabat Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri, juga mendapatkan promosi jabatan.
Jebolan Akpol 1995 tersebut, kini menjabat sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama TK II Bareskrim Polri.
Semasa menjabat Kapolrestabes Makassar saat masih berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Budi Haryanto gencar melakukan aksi sosial dan kemanusiaan.
Terobosan Restoratif Batiniyah
Dalam penanganan perkara, Budi Haryanto berkomitmen mengedepankan Restorative Justice, khususnya pada masyarakat kurang mampu yang berhadapan dengan hukum.
Brigjen Pol Budi Haryanto, mengimplementasikan program RJ yang dicanangkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan program Restoratif Batiniyah.
Restorative Batiniyah ini fokus menyelesaikan tindak pidana dengan cara kemanusiaan.
Yaitu, setiap penyidik Polrestabes Makassar kala itu, diinstruksikan untuk melihat latar belakang masyarakat melakukan tindak pidana.
Selamatkan Perempuan Buruh Cuci Lima Anak dari Jerat Hukum
Terobosan Restoratif Batiniyah ala Budi Haryanto, dirasakan Nurhayati, warga Jl Pelita Lorong 3, Makassar.
Saat itu, Nurhayati ditangkap personel Satreskrim Polrestabes Makassar atas kasus pencurian ponsel di warung kelontong.
Nurhayati merupakan ibu rumah tangga, juga kerap nyambi sebagai buruh cuci.
Namun, pada bulan Oktober 2022, dirinya ditangkap mencuri ponsel dengan alasan himpitan ekonomi.
Apalagi saat itu, Nurhayati baru melahirkan anak kelimanya, memiliki utang di rumah sakit bersalin.
Utang sebesar Rp 300 ribu, memaksanya berbuat nekat mencuri ponsel.
Persoalan Nurhayati itu, sampai ke telinga orang nomor satu di Polrestabes Makassar yang dijabat Kombes Pol Budi Haryanto.
Budi yang tergugah mendengar kisah Nurhayati pun, mengambil langkah Restorative Justice.
Yaitu dengan membuka jalur perdamaian ke pemilik ponsel yang juga bersedia berdamai karena mendengar perjuangan ibu lima anak, Nurhayati.
Sekolahkan Anak Nurhayati hingga SMA
Setelah didamaikan dengan prosedur hukum Restorative Justice, Budi langsung melakukan pendekatan Restoratif Batiniyah.
Dua anak Nurhayati yang putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi, difasilitasi Budi Haryanto dan istrinya Erica.
Salah satu anak Nurhayati bernama Nurul, yang tidak sekolah lantaran keterbatasan biaya pun disekolahkan oleh sosok Jenderal Polisi yang dikenal sederhana ini.
Nurul pun kini sudah tamat SD dan bersiap memasuki jenjang pendidikan SMP di Pondok Pesantren Nahdlatul 'Ulum milik Almarhum Anre Gurutta KH Sanusi Baco.
Menurut pengelola Pesantren, biaya pendidikan Nurul sampai tamat jenjang SMA nantinya, sudah dibayarkan lunas oleh Brigjen Budi Haryanto.
Tangani Geng Motor dengan Pendekatan Humanis Spiritual
Tidak hanya itu, langkah Restoratif Batiniyah juga diterapkan Budi saat jajarannya menanamkan 77 anggota geng motor yang mayoritas remaja belasan tahun.
Saat itu, Budi Haryanto memilih melakukan Restoratif Batiniyah dengan cara menghadirkan orang tua ke 77 remaja itu di Polrestabes Makassar.
Ke 77 remaja geng motor tersebut pun diminta bertobat di hadapan orang tua masing-masing hingga halaman Polrestabes Makassar 'banjir air mata'.
Bahkan, Budi Haryanto secara khusus mengundang dai kondang Gus Muwafiq menjadi penceramah di depan ratusan anak bekas geng motor di Masjid Al Markaz.
Penanganan Geng Motor Dilirik Kapolda Jabar
Aksi penanganan geng motor ala Budi Haryanto itu, pun mengundang perhatian Kapolda Jawa Barat kala itu Irjen Pol Suntana.
Irjen Pol Suntana secara khusus meminta Budi Haryanto berbagai pengalaman dengan anggota Polda Jabar terkait penanganan geng motor.
Irjen Pol Suntana kala itu, mengajukan salut dengan trobosan yang dilakukan juniornya di Akpol ini.
Bapak Angkat Suporter PSM Makassar
Tak hanya dikenal oleh masyarakat umum, sosok Brigjen Pol Budi Haryanto juga tak asing di mata kelompok suporter PSM Makassar.
Bahkan, karena kedekatan dengan suporter, dirinya diangkat sebagai Bapak Angkat Suporter PSM Makassar.
Terbukti saat ulang tahun ke-50, sejumlah kelompok supporter PSM Makassar memberikan kejutan di Mapolrestabes Makassar untuk Budi Haryanto, tepat pukul 00.00 Wita.
Bahkan, saat lepas sambut Budi Haryanto sebagai Kapolrestabes Makassar yang berpindah tugas menjadi Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri, supporter PSM Makassar juga hadir.
Mereka dari berbagai kelompok, memadati Mapolrestabes Makassar untuk melepas sosok perwira polisi yang dikenal akrab dengan semua kalangan itu.
Tidak sedikit pentolan suporter saat itu, yang meneteskan air mata untuk melepas kepergian Budi Haryanto ke lokasi tugas barunya.
Selama bertugas di Polrestabes Makassar berbagai aksi sosial dan kemanusiaan Brigjen Budi Haryanto bahkan viral di media sosial.
Aksi-aksi terobosan Budi Haryanto itu mampu meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian yang saat itu sempat menurun. (*)
Jawaban Komisi III DPR Soal 2 Nama Calon Kapolri Pengganti Jenderal Listyo |
![]() |
---|
Kalimat Diucapkan Kapolri ke Keluarga Ojol Korban Tewas Dilindas Rantis Brimob Saat Demo |
![]() |
---|
Dua Jenderal Bintang 3 Eks Wakapolri-Kabareskrim Ragu Arya Bunuh Diri |
![]() |
---|
Jenderal Bintang 3 Polri Terancam Tergeser, 10 Irjen Potensi Wakapolri |
![]() |
---|
Daftar 10 Jenderal Polisi Terjerat Hukum, 2 Orang Dihukum Seumur Hidup, Terakhir Teddy Minahasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.