Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PON Aceh Sumut 2024

Kericuhan Cabor Sepakbola Aceh vs Sulteng, Coach Zulkifli Syukur: Cukuplah Saya Disalahkan

Pelatih Cabang Olahraga Sulawesi Tengah PON Aceh Sumut XXI, Zulkifli Syukur memberikan klarifikasi atas kericuhan antara timnya dengan Tim PON Aceh. 

|
Editor: Muh Hasim Arfah
dok zulkifli syukur
Pelatih Cabang Olahraga Sulawesi Tengah PON Aceh Sumut XXI, Zulkifli Syukur memberikan klarifikasi atas kericuhan antara timnya dengan Tim PON Aceh.  

TRIBUN-TIMUR.COM- Pelatih Cabang Olahraga Sulawesi Tengah PON Aceh Sumut 2024, Zulkifli Syukur memberikan klarifikasi atas kericuhan antara timnya dengan Tim PON Aceh

Ia pun menyampaikan, permainan sepakbola bukan hanya tentang kalah dan menang melainkan ada nilai-nilai sportifitas yang harus kita junjung bersama. 

“Niat saya hanya satu ingin menjadi bagian dalam pengembangan pesepakbola muda kita yang ada di indonesia,” ujarnya. 

“Kasihan kalau mental mereka kita rusak hanya karena sebuah kepentingan

Dan saya juga tidak bisa membenarkan tindakan yang dilakukan oleh pemain saya,tapi patut kita lihat bagaimana hancurnya mental pemain kami sampai emosi mereka sudah tidak bisa terbendung lagi,” ujarnya. 

Mantan kapten PSM Makassar ini mewakili tim sulteng meminta maaf atas perlakukan pemain. 

“Cukuplah saya yang disalahkan atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua terutama insan sepakbola yang menginginkan perubahan di sepakbola indonesia,” ujarnya. 

Sebelumnya, noda hitam mewarnai penyelenggaraan PON XXI yang tengah berlangsung di Aceh-Sumut khususnya dari cabor sepak bola putra.

Tepatnya dalam laga perempat final sepak bola PON XXI antara Aceh vs Sulteng, Sabtu (14/9/2024) tadi malam.

Sorotan tajam tertuju pada profesionalitas dan kualitas kepemimpinan wasit dalam perebutan tiket semifinal tersebut.

Diketahui, wasit yang memimpin laga kedua tim bernama Eko Agus Sugiharto yang berasal dari Oku Timur, Sumatera Selatan.

Selama pertandingan, kepemimpinan wasit Eko Agus dianggap berat sebelah, di mana banyak keputusannya menguntungkan Aceh selaku tuan rumah PON XXI, sekaligus merugikan Sulteng.

Drama utama terjadi pada 15 menit terakhir laga, di mana sang wasit memberikan dua kartu merah untuk pemain Sulteng pada menit 75 dan 84.

Puncak ketegangan terjadi saat seorang pemain Aceh terjatuh di kotak penalti, dan wasit langsung menunjuk titik putih.

Jika melihat tayangan ulang, pemain Aceh sebenarnya jatuh di kotak penalti bukan karena pelanggaran bek lawan, melainkan seperti diving.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved