Adu Kehebatan Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis Putra Eks Kapolri Idham Azis, Juara Internasioal
Jejak kesuksesan Idham di dunia kepolisian diikuti dua putranya yaitu Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua putra Jenderal Pol Idham Azis mengikuti jejak karier sang ayah.
Idham Azis adalah Kapolri periode 2019-2021.
Putra mantan Kapolri Jenderal Purn Idham Azis juga bersaing ketat untuk jadi polisi berprestasi.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu merupakan salah satu tim Polri yang berhasil meringkus gembong teroris Dr Azahari pada 2005 lalu.
Jejak kesuksesan Idham di dunia kepolisian diikuti dua putranya yaitu Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis.
Putra sulung Idham Azis, Ilham diterima di Akademi Kepolisian pada 2017 dan berhasil mendapat nilai terbaik dalam seleksi masuk.
Sementara, Irfan, putra kedua Idham Azis memperoleh nilai terbaik pada seleksi Akpol tahun 2019.
IIrfan memiliki segudang prestasi terutama di bidang sains dan matematika baik tingkat nasional maupun internasional.
Sosok Ilham Urane Azis
Sosok Irfan Urane Azis yang kini jadi lulusan Akpol Adhi Makayasa 2023.
Sosok Irfan Urane Azis adalah anak mantan Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis dan dan Fitri Handari.
Irfan Urane mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa 2023 dari Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Irjen Krisno H Siregar, pada Kamis (22/062023).
Adhi Makayasa 2023 yang dimaksud adalah Prestasi terbaik I Nilai Kumulatif Seluruh Aspek.
Selain itu, Irfan Urane Azis juga pernah mendapatkan penghargaan Ati Tanggap Emas (Prestasi terbaik I Nilai Kumulatif Gatra Pengetahuan Dan Ketrampilan), Ati Tanggon Emas (Prestasi terbaik I Nilai Kumulatif Gatra Karakter) , Wira Karya Nugraha Perak (Prestasi terbaik II Nilai Karya Tugas Akhir) dan Wira Cendikia (Penghargaan Indeks Prestasi Kumulatif diatas 3,50 / Cum Laude).
Irfan Urane dan Ilham Urane Aziz berhasil menjadi taruna Akpol dengan raihan nilai tertinggi dalam seleksi di tahun angkatan yang berbeda.
Sang putra sulung, Ilham Urane Azis berhasil meraih nilai terbaik dalam seleksi Akpol tahun 2017.

Dilansir TribunMataram.com dari Tribun Jakarta, berdasarkan data resmi Polri, Ilham Urane Azis menjadi peserta terbaik dari total 331 peserta yang ada.
Di tahun 2019, giliran putra kedua Idham yang kembali menorehkan prestasi.
Sosok Irfan Urane Azis
Irfan Urane Azis berhasil menjadi yang terbaik dari 264 calon taruna yang mengikuti seleksi taruna Akpol.
Sebelum masuk ke Akpol, putra kedua Idham juga memiliki sederet prestasi yang membanggakan.
Irfan Urane Aziz ternyata merupakan peraih nilai sempurna pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019 di Magelang, Jawa Tengah.
Tak sampai di situ aja, Irfan Urane beberapa kali pernah menjuarai olimpiade tingkat internasional.
Adapun prestasi Irfan Urane di bidang akademik antara lain:
Grand Champion Olimpiade Matematika Internasional tahun 2018 di Singapura
1st Place American Mathematics Competition (AMC8) tahun 2014
3 Gold Medals Wizard at Mathematics International Competition (WIZMIC India) tahun 2014.
Gold Asia International Mathematics Olympiad Open Contest tahun 2015
Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMP 2015
2 Gold Medals International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO Malaysia) 2015
Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMA 2016
Juara I Lomba Matematika Tingkat Nasional UGM Yogyakarta 2016
Kompetisi Matematika Nalaria Realistik Tingkat Nasional Ke-12 Medali Emas (Best of the Best) 2017
Medali Perak Olimpiade Sains Nasional SMA Tingkat Nasional 2017, dan masih banyak lagi!
Rahasia Irfan Urane Aziz Berprestasi
Putra kedua Idham ini mengungkapkan rahasianya bisa berprestasi di usianya yang masih sangat muda.
Ia mengaku selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Kegiatan belajar mengajar di sekolahnya emang padat banget, sehingga harus pintar memanfaatkan waktu yang tersisa untuk belajar.
Meski waktunya selalu digunakan untuk belajar, Irfan juga tetap menyisihkan waktu luangnya untuk berolahraga, main bareng teman-teman, dan enggak lupa istirahat.
ini juga mengingat beberapa pesan dari ayahnya.
Ayahnya selalu mengingatkan Irfan untuk selalu berusaha, dan enggak lupa berdoa.
Idham juga berpesan kepada putranya kalau orangtua adalah hal paling penting, terutama ibunda.
Tak hanya Ilham dan Irfan, putra bungsu Idham, Pandu Urane Azis, juga dikabarkan akan mengikuti jejak sang ayah dan kedua kakaknya dengan bersekolah di SMA Taruna Nusantara.
Fakta Unik Irfan Urane
Berikut adalah fakta unik dari Irfan Urane yang dilansir dari TribunManado.com
1. Jatuh cinta sama Matematika.
Irfan Urane adalah pribadi yang sangat jatuh cinta dengan sains, terutama Matematika. Menurutnya, Matematika itu menantang dan asyik.
"Ada kepuasan tersendiri saat berputar-putar mengerjakan soal-soal dan akhirnya kita dapat jawabannya," ujarnya.
2. Deretan penghargaan yang didapat.
Anak ke-2 dari empat bersaudara ini ternyata sudah berkali-kali mengikuti perlombaan Matematika,.
Deretan penghargaan Irfan Urane, termasuk medali emas dan perak berhasil diperolehnya.
Sebut saja seperti 1st Place American Mathematics Competition (AMC8) tahun 2014, 3 Gold Medals Wizard at Mathematics International Competition (WIZMIC India) tahun 2014, Gold Asia International Mathematics Olympiad Open Contest tahun 2015, Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMP 2015, 2 Gold Medals International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO Malaysia) 2015, Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMA 2016, Juara I Lomba Matematika Tingkat Nasional UGM Yogyakarta 2016, Kompetisi Matematika Nalaria Realistik Tingkat Nasional Ke-12 Medali Emas (Best of the Best) 2017, Medali Perak Olimpiade Sains Nasional SMA Tingkat Nasional 2017, dan masih banyak lagi.
Nah, penghargaan Irfan Urane lainnya adalah Grand Champion dalam ajang International Mathematics Contest Singapura (IMCS) pada Agustus lalu.
Sebelum mengikuti IMCS, Irfan menjalani pembinaan di sekolah.
Lantas, selama satu minggu dia dan peserta IMCS lainnya mendapat karantina di Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Laladon, Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
IMCS sendiri diikuti oleh 1178 orang yang berasal dari China, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Korea, Thailand, Iran, Vietnam dan Australia. Dari Indonesia, ada 129 pelajar yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Irfan salah satunya. "Alhamdulillah saya mendapat Grand Champion dan Gold Prize," kata Irfan.
3. Dukungan orangtua kepada Irfan
Irfan Urane menyampaikan bahwa orangtuanya tidak pernah mengarahkannya harus menyukai Matematika, apalagi selalu ikut olimpiade.
"Ortu membebaskan memilih bidang apa saja. Tetapi kedua orangtua saya selalu menasehati lakukan yang terbaik di bidang yang dipilih," ungkapnya.
Lebih lanjut, Irfan Urane menyebutkan dukungan orangtuanya sangatlah besar. Mereka selalu memotivasi, mendukung, dan menasihati Irfan.
"Walaupun saya di asrama dan kedua orangtua saya jauh, ibu saya sering mengirimkan soal-soal untuk saya kerjakan sebagai latihan persiapan lomba selanjutnya," imbuh Irfan Urane.
4. Pesan orangtua yang selalu menjadi pegangan Irfan.
Sebagai anak, idolanya adalah orangtua. Sama seperti Irfan yang mengidolakan sosok ayahnya.
Menurutnya, sang ayah adalah sosok yang tegas, disiplin, dan peduli terhadap anak-anaknya.
Kendati, Irfan Urane dan kakak laki-lakinya tinggal di asrama dan jauh dari keluarga, hubungan mereka tetap dekat dan hangat.
Selain itu, cowok yang memiliki hobi basket dan main gitar ini juga punya pegangan tersendiri dalam hidupnya.
Pegangan yang selama ini selalu diberikan oleh kedua orangtuanya.
"Yang pertama adalah pesan bapak saya, 'Kerjakan hari ini juga karena esok adalah alasan dari kemalasan dan ketidakmampuan yang artinya jangan menunda-nunda.' Lalu, yang kedua pesan Ibu saya, 'Di atas langit masih ada langit yang mengajarkan kita untuk humble dan tidak sombong.'," terang siswa yang sekolah di SMA Taruna Nusantara lewat jalur beasiswa prestasi ini.
5. Pengaruh jadi anak orang terpandang dalam pencapaian prestasi.
Sebagai anak orang terpandang, terkhusus di jajaran kepolisian, tak membuat Irfan jemawa, termasuk dalam urusan pencapaian prestasinya.
Irfan Urane mengaku tetap harus berjuang sendiri karena dalam olimpiade Matematika yang diikuti sangatlah fair dan objektif. Tak peduli latar belakang atau status keluarga. Siapa yang melakukan persiapan lebih matang, maka dia yang menang.
"Tidak ada beban di diri saya karena saya menjalani semuanya dengan enjoy. Olimpiade memberi saya kesempatan bertemu teman-teman baru dari berbagai negara," tandas cowok yang bercita-cita menjadi polisi seperti ayahnya ini.
Artikel ini telah tayang di Tribun Manado dan Tribun Mataraman
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.