Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sempat Ribut Soal Dugaan Pungli di Pos Jl Urip Sumoharjo Makassar, Pengendara: Saya Salah Paham

Hasilnya, ternyata terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pengendara yang mengadu, Iwan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Kondisi arus lalu lintas di pertigaan PLTU Tello, Makassar. Tak ada tanda larangan dan belok kiri sebelum traffic light Jl Urip Sumoharjo dan Jl Perintis Kemerdekaan. Jika pengendara tak belok kiri di belakang pos polisi, maka melanggar lalulintas. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dugaan pungutan liar di pos polisi Tello, Jl Urip Sumoharjo, Makassar pada Sabtu (7/9/2024) lalu menyita perhatian Kasat Lantas Polrestabes Makassar, Kompol Mamat Rahmat.

Kompol Mamat Rahmat turun langsung menyelidiki dugaan tersebut hingga terungkap fakta baru.

"Kita sudah melakukan penyelidikan terlebih dahulu, untuk mencari tahu kebenaranya," kata Kompol Mamat kepada tribun.

Hasilnya, ternyata terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pengendara yang mengadu, Iwan.

Berdasarkan keterangan dari pihak polisi dan Iwan sudah terjadi titik temu.

Ternyata, polisi yang bertugas saat itu hanya perlihatkan besaran denda yang bisa dijatuhkan ke Iwan.

Namun hal itu ditanggapi Iwan sebagai permintaan uang Rp250 ribu.

"Saya kira saat itu, saya dimintai uang Rp250 ribu. Ternyata saya salah paham," kata Iwan kepada Tribun-timur.com, Sabtu.

Saat itu menurut Iwan, ia menerobos larangan lantaran tak ada rambu dari arah Antang menuju Jl Urip Sumoharjo.

Petugas di pos pun menghentikannya.

Polisi pun perlihatkan denda tilang yang harus ditebus Iwan.

"Saat itulah saya kira dimintai uang. Ternyata hanya denda," kata Iwan.

Saat itu Iwan memang buru-buru menyelesaian urusannya di Makassar, lantaran ada tamunya di kampungnya lagi menunggu.

Setelah mendengar penjelasan Iwan, petugas pun memberikannya kebijakan.

Iwan hanya mendapat sanksi teguran.

"Mohon maaf pak polisi. Saya salah paham," kata dia.

Sebelumnya, Iwan dituduh melanggar lalulintas lantaran tidak belok kiri di jalur sebenarnya.

"Saya kan orang baru, dari kampung. Mau ke Urip dari arah Antang. Pas belok kiri dekat lampu merah, langsung ditahan pak polisi," kata Iwan, Rabu (11/9/2024).

Menurut Iwan, pelanggarannya adalah baru belok kiri saat berada di jalan poros.

Padahal seharusnya, ia sudah belok kiri di lorong kecil belakang pos polisi.

"Saya tidak tahu, kalau saya melanggar. Biasanya kita belok kiri langsung. Ternyata ada jalan kecil belakang pos polisi," kata dia.

Ia berharap, pihak terkait memasang rambu lalu lintas di belakang pos polisi supaya pengendara tak keliru.

Profil Kompol Mamat Rahmat

Profil Kompol Mamat Rahmat Kasat Lantas Polrestabes Makassar.

Kompol Mamat Rahmat menggantikan AKBP Amin Toha.

Mamat Rahmat adalah perwira polisi yang memiliki segudang prestasi.

Termasuk penghargaan Pasis Trengginas bidang Jasmani, pendidikan Sekolah Pimpinan Pertama (Sespinma) gelombang 1 tahun, angkatan 59 tahun 2018 lalu.

Upacara serah terima jabatan dipimpin Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib di lapangan Apel Mako Polrestabes Makassar, Selasa (26/3/2024).

Selain Kompol Mamat Rahmat, sejumlah perwira di jajaran Polrestabes Makassar juga dimutasi.

Sekolah Pimpinan Pertama

Semua orang pasti merasa bangga, jika meraih prestasi dari hasil keringat sendiri.

Hal itulah dirasakan oleh Mamat Rahmat saat masih pangkat AKP.

Mamat adalah perwira peraih penghargaan Pasis Trengginas b bidang Jasmani saat ikut dalam pendidikan Sekolah Pimpinan Pertama (Sespinma) gel 1 tahun, angkatan 59 tahun 2018.

Penghargaan ini hanya diberikan kepada mantan Kasat Sabhara Polres Enrekang ini dari 100 orang anggota Polri yang ikut dalam pendidikan.

“Alhamdulilah yah, pastinya sangat bangga. Apalagi saya membawa nama Polda Sulsel dari sekian Polda di Indonesia," katanya.

Hal ini kata dia, tak lepas dari arahan dan support oleh rekannya di Polda Sulsel dan sejumlah petinggi Polda Sulsel.

Penghargaan yang diterima oleh Mamat berlangsung di Sespinma di Ciputat, DKI Jakarta.

Di Sulsel, Mamat pernah menjabat posisi strategis diantaranya Paur STNK Samsat Makassar, Kasat Lantas Polres Pare-pare, dan banyak lagi.

Pernah tak pulang kampung

Mamat Rahmat pernah bertugas di Polres Pangkep pada 2019.

Saat menjabat Kasatlantas Polres Pangkep, Mamat Rahmat masih berpangkat AKP.

Kala itu dia tidak pulang kampung.

Kepada TribunPangkep.com, Kamis (6/6/2019) AKP Mamat mengaku tugasnya sebagai kasat lantas harus benar-benar dilaksanakan, apalagi  setiap hari berada di lapangan.

"Lebaran tahun ini tidak pulang, kalau polisi memang harus laksanakan tugas sesuai jabatan masing-masing. Apalagi saya harus terus memantau arus mudik hingga arus balik lebaran tahun ini dan pantauan lainnya," ujarnya.

Dia bercerita, suka duka menjadi kasat kantas yang sebelumnya Polres Maros hingga sekarang Polres Pangkep.

"Suka dukanya itu, senang, lega dan bangga rasanya kalau kita mengatasi kemacetan dan secepatnya bisa lancar normal kembali," ungkapnya.

Selain itu, menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya saat mengungkap kasus kecelakaan.

"Kita juga lega kalau kasus kecelakaan yang ditangani segera terungkap," jelasnya.

Pria bernama Mamat Rahmat ini lahir di Cianjur, 30 Desember 1972.

Memulai pendidikan SD, SMP dan SMA di Kabupaten Cianjur.

Menyelesaikan sarjananya di STIE Amkop Makassar tahun 2006 dan S2 di Universitas Prima Sengkang tahun 2010.

Jenjang karirnya dimulai dari Bintara Polri di Sibatua 1994 dan 1995.

Kemudian Sekolah Calon Perwira (Scapa) tahun 2007 di Sukabumi dan Sekolah Pimpinan Pratama (Sespimma) tahun 2018 di Jakarta.

Usai sekolah dia mulai menduduki jabatan pertama di Polrestabes Makassar di unit Bintara Sabhara 1999-2001.

Kemudian pindah ke Bintara Samsat Makassar tahun 2001-2007. Setelah itu bergabung di Ditlantas Paurmin Bensatker tahun 2008.

Lalu AKP Mamat Rahmat berpindah ke Polres Wajo menjadi Kanit Regident Satlantas Polres Wajo tahun 2008 hingga 2011.

Kemudian Kanit Regident di Polres Sidrap tahun 2011-2012. Pindah lagi ke Kabupaten Pinrang masih dengan jabatan sama Kanit Regident Satlantas Polres Pinrang tahun 2012-2014.

Lalu berpindah ke Kasat Lantas Polres Pare tahun 2014-2016 dan Kapolsek Bacukiki 2016-2017.

Lalu ditugaskan kembali ke Polda Sulsel sebagai Kanit 8 PJR Ditlantas Polda Sulsel tahun 2017, Paur STNK Ditlantas Polda sulsel tahun 2017 dan Pama Polda Sulsel tahun 2018.

Kemudian, Kasat Sabhara Polres Enrekang tahun 2017-2018.

Kasat Lantas Polres Maros 2018-2019 dan Kasat Lantas Polres Pangkep 2019.

AKP Mamat Rahmat hoby olahraga tennis dan bergabung di komunitas Pallawa Makassar.

Dia juga senang bersepeda dan bergabung di MCC Sepeda Makassar.

Dia bercita-cita menjadi tentara, namun takdir membawanya menjadi polisi. 

AKP Mamat Rahmat adalah anak dari pasangan Endih Sumarja dan Darsih.

Dia memiliki istri bernama Rahma dan tiga anak Rezky Amaliah Putri, Muh Ilham Akbar Syahputra dan Zahra Almairah Rahmat.

Instagram Mamat Rahmat dan facebook Mamat Rahmat. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved