Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tambang Ilegal Maros

Malam-malam ke Lokasi Tambang Diduga Ilegal di Dusun Kampala, Polres Maros Tak Temukan Alat Berat

Kapolres Maros, AKBP Awaludin Amin mengatakan, pihaknya telah menyelidiki di lokasi tambang ilegal yang dilaporkan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Tambang galian di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, masih berlanjut. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Akhirnya Polres Maros menindaki aktivitas tambang ilegal di Dusun Kampala, Desa Bontomate’ne, Kecamatan Marusu.

Sebelumnya, seorang warga Alhak curiga Polres Maros tak berani menindak tegas aktivitas tambang di Dusun Kampala.

Namun dugaan warga yang resah itu dipatahkan Polres Maros.

Porsonel Polres Maros sudah turun ke lokasi tambang pada malam hari.

Kapolres Maros, AKBP Awaludin Amin mengatakan, pihaknya telah menyelidiki di lokasi tambang ilegal yang dilaporkan.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat terkait tambang ilegal. Kami sudah melakukan penyelidikan di lokasi-lokasi tambang yang dilaporkan,” kata Kapolres dikutip dari polresmaros.com, Jumat (13/9/2024).

Kanit II Tipidter Satreskrim Polres Maros Ipda Wawan Hartawan bersama anak buahnya telah turun ke lokasi pertambangan tanah Dusun Kampala pada Kamis (12/9/2024) pukul 20.00 Wita.

Kanit Tipiter Polres Maros Ipda Wawan bersama anggotanya mengecek lokasi tambang diduga ilegal di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu, Kamis (12/9/2024) malam.
Kanit Tipiter Polres Maros Ipda Wawan bersama anggotanya mengecek lokasi tambang diduga ilegal di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu, Kamis (12/9/2024) malam. (tribun.timur.com)

Polisi pun tidak menemukan alat berat yang diduga digunakan pelaku tambang ilegal di lokasi tersebut.

Lahan yang diduga ditambang tersebut adalah milik masyarakat sekitar yang akan digunakan untuk perbaikan atau percetakan sawah.

"Kegiatan terebut atas permintaan warga sekitar melalui pemerintah Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu kepada Dinas Pertanian Kabupaten Maros perihal permintaan perbaikan atau percetakan sawah,” kata Ipda Wawan.

Hal tersebut, sesuai dengan bukti surat dari warga yaitu berupa Sertifikat dan SPPT PBB.

Ipda Wawan mengatakan, lokasi yang diduga pertambangan tersebut sudah berhenti sejak empat hari yang lalu.

Kapolres Maros AKBP Awaludin meminta dukungan masyarakat untuk melaporkan setiap kegiatan tambang ilegal yang mereka temui.

“Pihak kepolisian menjamin bahwa laporan dari warga akan ditindaklanjuti dengan cepat dan sesuai prosedur,” ungkap orang nomor satu di jajaran Polres Maros tersebut. 

Sebelumnya diberitakan tribun, Tambang galian di Dusun Kampala, Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, masih berlanjut.

Pemilik tambang terus melanjutkan aktivitas tambangnya meski sudah diprotes oleh warga.

Dusun Kampala menjadi sasaran penambang ilegal. Tiga lokasi menjadi lahan 'basah' penambang.

Sebelumnya, seorang warga, Alhak protes aktivitas tambang itu.

Meski diprotes, polisi masih membiarkan tambang itu beroperasi.

Ia curiga, tambang ilegal yang dikelola FD itu juga dibekingi oknum polisi.

Sebelumnya, seorang yang mengaku wartawan berada di lokasi dan membekingi tambang itu.

"Tambang ilegal juga marak di Desa Bonto Matene. Kenapa dibiarkan penambang merusak alam," kata dia, Rabu (11/9/2024).

Oknum yang mengaku wartawan tersebut mengaku sebagai Sarip.

Desa Bonto Matene disebut menjadi lahan 'basah' bagi para mafia tambang.

"Itu-ji Sarip yang tahu itu tambang. Wartawan Maros katanya," kata dia.

Sejumlah alat berat dan truk pengangkut tanah beroperasi di wilayah tambang tersebut.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved