Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Takalar 2024

Sosok Keturunan Raja Gowa IX dan Kakak Jenderal Asal Makassar Firdaus Manye Tantang Syamsari Kitta

Sosok keturunan raja Gowa IX bernama Firdaus Dg Manye maju dalam Pemilihan kepala Daerah atau Pilkada Takalar 2024. 

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun/HO
Sosok keturunan Raja Gowa IX bernama Firdaus Dg Manye maju dalam Pemilihan kepala Daerah atau Pilkada Takalar 2024. Pada Pilkada 2024 ini, Daeng Manye akan melawan Eks Bupati Takalar, Syamsari Kitta.  

TRIBUN-TIMUR.COM- Ada sosok keturunan Raja Gowa IX bernama Firdaus Dg Manye maju dalam Pemilihan kepala Daerah atau Pilkada Takalar 2024

Pada Pilkada 2024 ini, Daeng Manye akan melawan Eks Bupati Takalar, Syamsari Kitta

Daeng Manye adalah kakak dari Jenderal Asal Makassar, Kabaharkam Komjen Pol Fadil Imran

Mereka adalah keturunan Raja Gowa IX, Daeng Matanre Karaeng Mangngutungi Tumaparisi Kallonna.

Di masa kepemimpinan Karaeng Mangngutungi tersebutlah nama Daeng Pamatte selaku Tumailalang yang merangkap sebagai Syahbandar. 

Ia telah berhasil menciptakan aksara Makassar yang terdiri dari 18 huruf yang disebut Lontara Turiolo.

Jenderal Fadil Imran juga adalah keturunan dari Karaeng Tumapakrisik Kallonna dari ibunda, Hj Sitti Siada Dg Siang. Hal itu terlihat dari pohon silsilah keluarga yang tertulis dalam buku dengan judul
Jenderal Fadil Imran juga adalah keturunan dari Karaeng Tumapakrisik Kallonna dari ibunda, Hj Sitti Siada Dg Siang. Hal itu terlihat dari pohon silsilah keluarga yang tertulis dalam buku dengan judul "Daeng Siang Sang Penerang". (handover)

I Mannuntungi Daeng Matanre Karaeng Tumapakrisik Kallonna adalah putra Raja Gowa VII Batara Gowa dari Permaisuri keduanya bernama I Rerasi, salah seorang bangsawan Tallo.

Daeng Matanre adalah saudara tiri dari I Pakkere’ Tau (Raja Gowa VIII) Karaeng Garassik dan Karaeng ri Bone.

Karaeng Tumapakrisik Kallonna adalah Raja termasyur dan tersukses.

Selama memimpin Kerajaan Gowa, beliau punya pemikiran strategi untuk memajukan Gowa.

Untuk mencapai kemajuan, maka Ibukota kerajaan harus dipindahkan ke daerah pesisir.

Sebab di darah pesisir inilah, Gowa akan terbuka bagi dunia luar.

Dari konsep pemikiran itulah, Ibukota Kerajaan Gowa dipindahkan dari Bukit Tamalate ke Sombaopu.

Atas perintah Karaeng, masyarakat ramai-ramai membangun Istana di pesisir Sombaopu.

Sekitar, istana terbuat Benteng yang terbuat dari gundukan tanah liat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved