Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Diani Kartini Trending Protes Larangan Karyawan Berhijab di RS Medistra, Lengkap Isi Suratnya

Rumah Sakit Medistra diduga melarang penggunaan hijab terhadap dokter maupun perawat.

Editor: Sudirman
Ist
Sosok Dokter Diani viral setelah melayangkan surat protes kepada RS Medistra yang diduga melarang penggunaan hijab terhadap dokter maupun perawat.  

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Dr. dr. Diani Kartini, SpB(K)Onk kini jadi sorotan.

Diani Kartini salah satu dokter berani memprotes kebijakan Rumah Sakit Medistra.

Rumah Sakit Medistra diduga melarang penggunaan hijab terhadap dokter maupun perawat.

Nama Rumah Sakit Medistra pun trending topik di Twitter atau X, Senin (2/9/2024).

Surat protes Diani Kartini juga viral di media sosial.

Baca juga: Rumah Sakit Primaya Hospital Hertasning Layani Asuransi Mandiri Inhealth Indemnity dan Managed Care

Berikut isi surat protes Dokter Diani

Selamat Siang Para Direksi yang terhormat. Saya Ingin menanyakan terkait persyaratan berpakaian di RS Medistra. 

Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra.

Kebetulan keduanya menggunakan hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional, sehingga timbul pertanyaan Apakah bersedia membuka hijab jika diterima.

Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan rasis. 

Dikatakan RS Medistra berstandar internasional tetapi mengapa masih rasis seperti itu?

Salah satu RS di Jakarta selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai baik perawat, dokter umum, spesialis, dan subspesialias menggunakan hijab.

Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien. 

Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya ada rasis. 

Apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan sub spesialis di RS Medistra? 

Terimakasih Atas perhatiannya.

Lalu siapa Diani Kartini?

Diani Kartini merupakan dokter umum.

Ia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo.

Kemudian 2006, ia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dokter Diani kemudian menyelesaikan pendidikan Subspesialis pada tahun 2009.

Sementara pendidikan Doktor pada tahun 2019 di Fakultas Kedoktera Universitas Indonesia.

Diketahui, Dokter Diani merupakan okter Pendidik Klinis di Program Studi Ilmu Bedah FKUI dengan jabatan fungsional saat ini adalah Lektor.

Ia pakar dalam bidang bedah onkologi dan tercatat sebagai staf di Divisi Bedah Onkologi, Departemen Ilmu Bedah FKUI-RSCM.

Rekam jejak Dokter Diani pun mencuri perhatian. 

Publikasi dan Penelitian Pilihan

Top 5 Papers by Citations (SINTA Version)

Assessment of pathological response to neoadjuvant chemotherapy in locally advanced breast cancer using the Miller-Payne system and TUNEL | vol 38| issue: 1 : 2016 | Journal

Effect of melatonin supplementation in combination with neoadjuvant chemotherapy to miR-210 and CD44 expression and clinical response improvement in locally advanced oral squamous cell carcinoma: a randomized controlled trial. Vol: | Issue: 32 | 2020 | Journal

Craniofacial Brown tumor in patients with secondary hyperparathyroidism to chronic renal failure: report of two cases in cipto mangunkusumo hospital. Vol: | Issue: | 2018 | Journal

Sistrunk procedure on malignant thyroglossal duct cyst vol: |Issue: | 2020 | Jounal

Accuracy of Triple Diagnostic Test in Patients with Thyroid Nodule at Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital Vol: |Issue: | 2017 | Jounal

 Dr. dr. Diani Kartini, SpB, Subsp.Onk(K) melayangkan protes keras kepada Rumah Sakit Medistra atas tindakanya tersebut. (Tribunews)
Klarifikasi RS Medistra

Pembelaan RS Medistra

Direktur RS Medistra Dr. Agung Budisatria, MM, FISQua mengklaim pihaknya terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja di RS Medistra tanpa diskriminasi apapun termasuk bagi pelamar yang mengenakan hijab.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (2/9/2024).

Ia mengatakan, akan melakukan penelusuran untuk mendalami proses rekrutmen yang diungkap oleh dokter Dr. dr. Diani Kartini.

Agung mengatakan pihaknya berusaha melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan bisa dipahami dengan baik oleh semua pihak.

“Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen. RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi Masyarakat,” jelas dia.

Tribunjabar

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved