Seminar Internasional 4 Ethos 4 Jusuf
4 Jusuf dari Sulsel Mampu Selesaikan Persoalan Bangsa dengan Elegan
Ekonom dan budayawan, Taslim Arifin menyebut, Syekh Yusuf, Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir, Bacharuddin Jusuf BJ Habibie dan Jusuf Kalla
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Edi Sumardi
Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Kaswadi Anwar
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Ekonom dan budayawan, Taslim Arifin menyebut, Syekh Yusuf, Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dan Jusuf Kalla adalah putra terbaik bangsa.
Keempatnya berinteraksi dengan lingkungan sosial kultural dan kontemporer.
Tak ayal, Taslim Arifin mengatakan, empat Jusuf tersebut memiliki kualitas di atas rata-rata.
Hal ini disampaikannya saat menyimpulkan ulasan Seminar Internasional Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar 4 Ethos 4 Jusuf di Hotel Unhas, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Senin (2/9/2024).
“Kalau kita perhatikan keempat Jusuf ini adalah orang yang berada di atas rata-rata kualitas yang dimiliki putra lainnya,” katanya.
Taslim Arifin melanjutkan, budaya telah berhasil menjawab problem zamannya.
Tadi dipersoalkan mengenai Jusuf Kalla menyelesaikan perdamaian.
Kemudian bagaimana BJ Habibie menyelesaikan teknologinya.
Taslim menyampaikan, ada hal yang belum disebutkan oleh putra BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, yaitu cara BJ Habibie menurunkan 15 persen tingkat bunga menjadi enam persen.
Baca juga: Ilham Habibie: Kakek BJ Habibie Orang Bugis Bone
Hal ini belum diselesaikan oleh orang ekonomi sampai sekarang.
Menurut Taslim Arifin, keempat tokoh Jusuf ini memiliki soft skill yang lengkap masing-masing.
Persamaannya adalah keberanian dan getteng (teguh pendirian), kecerdasan dan determinasi.
“Tidak sedikit pun ada rasa takut dari keempat orang itu karena yang mereka perjuangkan adalah ideologi. Terbebas dari intrik jika ingin melakukan sesuatu,” jelas Pencetus Komunitas Wali Wanua ini.
• Momen Douglas Laskowske Hadiahkan Kamus Bugis-Inggris-Indonesia ke Jusuf Kalla dan Prof Zudan
Ia melanjutkan, keempat Jusuf ini lahir sebelum orde baru.
Jadi terdidik hampir murni dari kultur Bugis-Makassar.
Tidak dipengaruhi zaman yang sedikit edan seperti sekarang ini.
Mereka lahir benar-benar mencontoh bapak-bapak proklamasi, bapak yang mendirikan bangsa ini dengan kesederhanaan dan seterusnya.
“Keempat Jusuf tadi mampu menyelesaikan masalah strategis bangsanya secara elegan dan tuntas,” tuturnya.
Taslim Arifin menyebut, keempat Jusuf berhasil mempesona bangsanya.
Mungkin karena cara, pendekatan yang diiringi dengan unsur seni. Seni menyelesaikan strategis bangsanya.
Justru mereka juga memberikan sumbangan nyata terhadap peradaban global.
Contohnya mengenai hak asasi manusia seperti dipersoalkan di Afrika Selatan, perkembangan teknologi yang tercapai oleh BJ Habibie.
Salah satu yang penting, tidak sempat disinggung adalah peranan Jenderal Jusuf terkait Kemanunggalan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan Rakyat.
“Itu sangat strategis ketika militer hampir menguasai semua lini kehidupan dan tentunya ada kesalahan-kesalahan di situ, Jenderal Jusuf melahirkan konsep Kemanunggalan ABRI dan Rakyat,” ujarnya.
“Begitu pula perdamaian yang dilakukan Jusuf Kalla benar-benar sangat mewarnai perkembangan terakhir dari kemelut yang ada di Timur Tengah,” tambah dia.
Tantangan budaya Bugis-Makassar
Taslim Arifin menyampaikan, potensi kecerdasan kultural Bugis-Makassar menghadapi roh zaman berubah.
Banyak tantangan dihadapi di masa sekarang ini.
Pertama, tantangan kehidupan semakin materialistik.
Kedua, tantangan pola hidup permisif.
Ketiga, tantangan pola hidup individualistik.
Keempat, tantangan pola hidup berbangsa dan bernegara yang ekstraktif ketimbang yang inklusif.
Kelima, tantangan terhadap geopolitik mondial semakin labil.
Keenam, tantangan terhadap teknologi dan kecerdasan buatan yang semakin mewarnai peradaban global dewasa ini.
“Bagaimana kultur Bugis-Makassar hadapi tantangan seperti ini,” tanya Taslim Arifin.
Selanjutnya, dalam merawat dan menumbuhkembangkan budaya Bugis-Makassar, pola pendidikan bagaimana harus dikembangkan.
Lalu bentuk lingkungan sosial politik bagaimana harus dianut supaya kesuburan budaya Bugis-Makassar tetap terpelihara.“Tadi ada pertanyakan kenapa bisa lahir tokoh dengan determinasi tinggi dan seterusnya, itu adalah pendidikan keluarga, pendidikan lingkungan dan contoh pendidikan yang diberikan pemimpin kala itu. Sehingga meresap dalam tubuhnya dan menjadikan karakter dan perilaku menjalankan tugasnya,” tutup Taslim Arifin.(*)
VIDEO: Seminar International Prinsip Karakter Bugis Makassar 4 Ethos 4 Jusuf |
![]() |
---|
Penyebab Jusuf Kalla 4 Tahun Sekolah di SMP |
![]() |
---|
Menilik Jejak Perjuangan Syekh Yusuf di Cape Town, Tak Bisa Dibungkam Termasuk Penjara/Pengasingan |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Ungkap Alasan Jenderal M Jusuf Lepas Gelar Andi Saat Ada yang Berburu Gelar Serupa |
![]() |
---|
Mengenang Jenderal Jusuf, JK: Jangan Lagi Panggil Saya Andi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.