Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kepala Inspektorat Wajo Meninggal

Afiyah Nur Rahma Berurai Air Mata Atas Kepergian Sang Ayah, Inspektur Pemkab Wajo

Afiyah hanya bisa termenung dalam kesedihan, memandangi jenazah sang ayah yang telah dibalut kain kafan. 

|
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Kepala Inspektorat Wajo, Saktiar (kiri), Afiyah Nur Rahma Saktiar (kanan) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Afiyah Nur Rahma Saktiar (22) tak kuasa menahan air mata saat mendengar kabar duka bahwa ayahnya, Kepala Inspektorat Wajo, Saktiar, meninggal dunia secara mendadak. 

Afiyah hanya bisa termenung dalam kesedihan, memandangi jenazah sang ayah yang telah dibalut kain kafan. 

"Saya berada di rumah ketika tiba-tiba mendapat kabar dari teman di grup bahwa ayah saya sakit di Makassar," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (29/8/2024).

Afiyah mengungkapkan bahwa awalnya ia hanya tahu ayahnya sedang mengikuti kegiatan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. 

"Iya, memang beliau pergi ke Makassar untuk suatu kegiatan. Jujur, saya tidak menyangka semua ini akan terjadi," tutur anak sulung Saktiar itu dengan suara bergetar.

Kabar duka itu pertama kali dikonfirmasi oleh sopir ayahnya yang menelepon untuk memberitahukan situasi sebenarnya.

"Sopir ayah yang menelepon, mengatakan sudah berada di rumah sakit. Tapi tak berselang lama, saya menerima kabar bahwa ayah telah meninggal," ungkap Afiyah sambil berlinang air mata.

Suasana di rumah duka Saktiar, Kepala Inspektorat Kabupaten Wajo, begitu haru dan penuh dengan ungkapan belasungkawa.

Puluhan karangan bunga berjajar di pintu utama rumah hingga sepanjang Jl Sawerigading, Sengkang, sebagai tanda penghormatan terakhir.

Beberapa di antaranya datang dari Keluarga Besar Inspektorat Wajo, Pj Bupati Wajo, pimpinan dan anggota DPRD Wajo, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Wajo dan pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pantauan Tribun-Timur.com menunjukkan bahwa rumah duka dipadati oleh keluarga, kerabat, dan tetangga yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir.

Enam tenda telah dipasang di depan rumah duka, dengan ratusan kursi yang disediakan untuk para pelayat.

Afiyah, yang masih terlihat sangat terpukul oleh kehilangan sosok ayah yang disebutnya sebagai cinta pertamanya, mengaku belum siap memberikan keterangan lebih lanjut karena masih dalam masa berkabung.

"Saya tidak menyangka, tiba-tiba tadi pagi mendapatkan kabar ini," ucapnya dengan mata yang masih basah oleh air mata.

Rencananya, jenazah almarhum Saktiar akan dikebumikan pada Jumat (30/8/2024) setelah sholat Jumat di Pekuburan Jarae, Tempe.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved