Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bawakan Kuliah Umum terkait Ekonomi Biru di Unhas, MKP Trenggono Siap Kerjasama Budidaya Udang

Ratusan mahasiswa hukum dan fakultas perikanan dan kelautan Unhas memadati area acara sejak pagi. Bahkan, tingginya minat mahasiswa membuat banyak yan

Editor: Ina Maharani
handover
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, membahas urgensi implementasi Ekonomi Biru untuk mewujudkan keberlanjutan dan kesejahteraan di Indonesi, di Baruga Baharuddin Lopa, Universitas Hasanuddin Kemis (29/8) 

Di balik harapan besar terhadap laut sebagai penopang sektor pangan, laut juga tengah menghadapi banyak tantangan. 


Tekanan terhadap laut akibat aktivitas manusia meningkat, perubahan iklim, IUU fishing dan overfishing marak terjadi, serta polusi laut akibat sampah plastik mengancam keberlangsungan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. 

Untuk mengoptimalkan potensi serta menghadapi tantangan yang ada, Menteri Trenggono menekankan pentingnya menempatkan ekologi sebagai panglima. 

Hal itu juga telah menjadi perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah mengimplementasikan 5 arah kebijakan Ekonomi Biru. 

"Ekonomi Biru harus menjadi mainstream dalam upaya pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia terutama untuk mencapai triple win yaitu Ocean Health, Ocean Wealth, dan Ocean Prosperity," tambahnya. 

Melalui triple win tersebut, lanjutnya, implementasi Ekonomi Biru harus dapat memastikan beberapa hal. 

Pertama, terjaganya kualitas dan kesehatan lingkungan laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Kedua, dapat memastikan ketersediaan pangan tanpa memberikan tekanan ekstra bagi laut di tengah kebutuhan yang semakin meningkat. Ketiga, menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. 

"Untuk mendukung tercapainya tujuan kebijakan Ekonomi Biru, maka  dibangun sistem  infrastruktur Ocean Big Data yang terintegrasi dengan Ocean Accounting dan Command Center dengan tujuan untuk meningkatkan pengawasan, monitoring, penyediaan data yang secara kontinu diperbaharui, dan penyusunan decision support system," paparnya. 

Dalam kesempatan itu, Menteri Trenggono mengatakan posisi strategis mahasiswa, akademisi, dan perguruan tinggi dalam mengimplementasikan kebijakan Ekonomi Biru di sektor kelautan dan perikanan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Menteri Trenggono merekomendasikan agar kurikulum pendidikan di Universitas Hasanuddin memiliki fokus khusus terhadap ilmu pengetahuan, riset, inovasi, dan teknologi yang mendukung kebijakan Ekonomi Biru. 

"Karena inilah sesungguhnya masa depan bangsa Indonesia," katanya. 

Menteri Trenggono berharap, agar dari Universitas Hasanuddin lahir banyak akademisi yang menjadi agen perubahan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan, serta berkarakter unggul dalam era Society 5.0.    


Dalam kuliah umum ini Trenggono juga menjanjikan bantuan dialirkan kepada Unhas, untuk budidaya udang yang memang menjadi fokus perikanan Unhas,.

“Saya minta pak dirjen atur kerjasama dengan Unhas dengan fokus pada budidaya udang, dari lagir sampai berkembang di Indonesia,” paparnya.

Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, menyampaikan antusiasme mahasiswanya mengikuti kuliah umum dari Menteri Trenggono. Kurang lebih ada 500 mahasiswa yang hadir, dan ada kurang lebih 200 mahasiswa yang harus pulang karena keterbatasan ruangan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved