Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar 2024

PKS Bentuk Poros Baru di Pilwali Makassar, Usung Amri Arsyd-Rahman Bando

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar akhirnya menentukan sikapnya di Pemilihan Wali Kota Makassar. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
IST
PKS Makassar usung Amri Arsyid dan And Rahman Bando di Pilwali Makassar.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar akhirnya menentukan sikapnya di Pemilihan Wali Kota Makassar

PKS membentuk poros baru dengan mengusung pasangan Amri Arsyid dan Rahman Bando

Amri Arsyid diketahui merupakan Ketua DPW PKS Sulsel. 

Sementara Abdul Rahman Bando merupakan mantan birokrat Kota Makassar

Ketua DPD PKS Kota Makassar Anwar Faruq mengatakan, dalam rangka memenuhi keinginan masyarakat PKS mengusung pasangan Muhammad Amri Arsyid -Abd Rahman Bando untuk poros baru. 

"Sudah uda B1KWK, penyerahannya tadi malam diserahkan langsung dari DPP ke DPD PKS," ucap Anwar Faruq kepada Tribun Timur, Rabu (28/8/2024). 

Poros baru dibentuk PKS mengusung tagline Makassar Aman. 

Rencananya, PKS akan mendaftarkan kandidatnya di KPU Makassar pada hari terakhir, Kamis (29/8/2024). 

"Besok sore atau malam, kami sementara koordinasi dengan KPU karena ada dua pasangan yang daftar juga besok," sebutnya. 

Sebelum ke KPU, PKS akan mendeklarasikan Amri-Rahman di Gedung Immim Jl Jenderal Sudirman. 

"Besok jam 2 siang kita deklarasi di Gedung Immim," ujarnya. 

Baca juga: 142 Anggota Polisi Kawal Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati di Bone Sulsel

Hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat kursi menjadi perolehan suara pada hasil pileg dinilai menguntungkan PKS di Makassar. 

Kolase foto Rahman Bando dan Ketua PKS Sulsel Amri Arsyid (kanan), Rahman Bando potensi dampingi Amri Arsyid di Pilwali Makassar.
Kolase foto Rahman Bando dan Ketua PKS Sulsel Amri Arsyid (kanan), Rahman Bando potensi dampingi Amri Arsyid di Pilwali Makassar. (Tribun Timur)

Jika mengikuti syarat kursi, PKS tidak bisa mengusung sendiri karena hanya memiliki 6 kursi, sementara syaratnya minimal harus mengontrol 10 kursi di parlemen. 

Kemudian jika merujuk ke perolehan suara sah, partai politik hanya mengumpulkan 6,5 persen suara dari 1.036.965 jiwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Makassar

Total suara sah Pemilihan DPRD Makassar pada Pemilu 2024 adalah 728.277 suara.  

Artinya, parpol bisa usung paslon jika memiliki modal 47.339 suara di Pileg 2024.

PKS Makassar pada Pileg tahun ini berhasil meraih 79.671 suara atau 10,94 persen. Dengan begitu, PKS bisa melaju ke pendaftaran tanpa perlu berkoalisi. 

"PKS bisa mengusung sendiri, apalagi dengan adanya keputusan MK yang baru. Total 6 kursi, tapi kita ada 79 ribu lebih suara, melewati ambang batas 6,5 persen," tuturnya.

Baca juga: Appi-Aliyah Pastikan Deklarasi Maju Pilwali Makassar Sebelum Daftar ke KPU

Abaikan PKS, Partai Ummat Dukung Appi-Aliyah di Pilwali Makassar

Partai Ummat sudah menentukan arah dukungannya di Pilwali Makassar kepada pasangan Munafri Arifuddin (Appi) dan Aliyah Mustika Ilham.

Pasangan dengan tagline Mulia ini hampir pasti didukung Partai Ummat.

Melihat pendaftaran calon kepala daerah sudah dibuka.

Padahal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang koalisi dengan Partai Ummat.

Sekretaris DPW Partai Ummat Sulsel Emmy Yunita mengatakan arah dukungan partainya ke Appi.

Walaupun Surat Keputusan (SK) B1-KWK belum keluar, sejak awal Appi sudah bangun komunikasi.

Hal itu menjadi pertimbangan Partai Ummat.

Emmy Yunita menegaskan belum ada komunikasi dengan PKS untuk saat ini.

“Laporan dari DPD Partai Ummat Makassar arahnya ke Appi, kalau katanya ada PKS, belum ada. Nah ini belum ada komunikasi dengan PKS,” katanya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (27/8/2024).

Yunita menilai bahwa komunikasi politik itu sangat penting.

Komunikasi politik juga mempengaruhi dukungan partainya.

Sehingga arah dukungan Partai Ummat tergantung dengan komunikasi politik kandidat.

“Persoalan begini siapa memang yang menghubungi kita artinya memang mereka butuh begitu, juga di daerah,” terangnya.

Dia menyambung dukungan di Pilwali memang mengarah pada jagoan Golkar.

Akan tetapi belum ada SK yang keluar bagi Appi-Aliyah.

Nama Appi-Aliyah sudah diserahkan ke DPP Partai Ummat.

Peluang dari partai lain masih terbuka selama belum pendaftaran.

“Mungkin masih peluang, komunikasi terakhir dari ketua DPD Makassar mengatakan ini (Appi) saya belum tahu komunikasinya bagaimana tapi arahnya kesana, pastinya belum ada keluar SK,” pungkasnya.

PKS Bidik dua Partai Non Parlemen

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bidik dua partai non parlemen untuk berkoalisi di Pilwali Makassar 2024.

Setelah putusan Mahkamah Konstitusi akan menjadi landasan Pilkada. Maka partai politik yang memiliki suara minimal 6,5 persen dari DPT bisa mengusung calon sendiri.

Ruang demokrasi semakin terbuka di Pilkada 2024 ini.

Ketua PKS Sulsel Amri Arsyid yang sebelumnya terhalang peraturan kini bisa maju tanpa koalisi.

Amri juga menegaskan akan membangun poros keempat dalam Pilwali Makassar.

Untuk menambah kekuatannya, partai nonparlemen masuk dalam radar PKS.

Yaitu Partai Ummat dan Partai Buruh.

“Kita juga akan koalisi dengan partai non parlemen seperti partai Ummat juga partai Buruh,” katanya kepada tribun timur, Selasa (27/8/2024).

Partai Ummat memiliki 6.252 suara di Pemilihan Legislatif Kota Makassar.

Sedangkan Partai Buruh sebagai pendatang baru mendapatkan 3.091 suara di Pileg Februari lalu.

Tentu ini menjadi modal penting bagi partai non parlemen masuk arena Pilwali Makassar.

Amri Arsyid memang fokus mencari calon pendampingnya jika maju Pilwali.

Ketua PKS Sulsel itu mengincar tokoh dari kalangan birokrat dan akademisi.

Yang terbaru flayer Rahman Bando berpasangan dengan Amri Arsyid tersebar di sosial media.

Amri Arsyid memang menjalin komunikasi dengan figur-figur potensial.

Termasuk kandidat lainnya yang masuk radar PKS.

“Beberapa nama ini ada Andi Mukti, Irwan Adnan, Rahman Bando, juga yang kita berusaha untuk approach tapi nanti ada nanti ada prosedur teknis masalah pemunduran diri,” jelasnya.

“InsyaAllah juga masuk ke dalam kandidat kita dan beberapa akademisi juga masuk dalam pantauan kita,” tambah Amri.

Tahapan Pilkada 2024

Persiapan

-Perencanaan Program dan Anggaran: Jumat, 26 Januari 2024

-Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan: Senin, 18 November 2024

-Perencanaan Penyelenggaraan yang Meliputi Penetapan Tata Cara dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan: Senin, 18 November 2024

-Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS: Rabu, 17 April 2024-Selasa, 5 November 2024

-Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara: Sesuai Jadwal Yang Ditetapkan Oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum

-Pemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan: Selasa, 27 Februari 2024- Sabtu, 16 November 2024

-Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih: Rabu, 24 April 2024-Jumat, 31 Mei 2024

-Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih: Jumat, 31 Mei 2024-Senin, 23 September 2024

Penyelenggaraan

-Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan: Minggu, 5 Mei 2024- Senin, 19 Agustus 2024

-Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon: Sabtu, 24 Agustus 2024- Senin, 26 Agustus 2024

-Pendaftaran Pasangan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Kamis, 29 Agustus 2024

-Penelitian Persyaratan Calon: Selasa, 27 Agustus 2024-Sabtu, 21 September 2024

-Penetapan Pasangan Calon: Minggu, 22 September 2024-Minggu, 22 September 2024

-Pelaksanaan Kampanye: Rabu, 25 September 2024-Sabtu, 23 November 2024

-Pelaksanaan Pemungutan Suara: Rabu, 27 November 2024

-Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara: 27 November 2024-16 Desember 2024.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved