Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

H-92 Pilkada, Dukcapil Makassar ‘Jebol’ 8 SMA untuk Rekam e-KTP Pemilih Baru

Sepekan terakhir, sudah terdata lebih 300 pemilih tambahan usia 17 tahun, dari 8 sekolah menengah dan kejuruan.

|
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sudirman
TRIBUN TIMUR/THAMZIL THAHIR
Pengawas data penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (disdukcapil) Kota Makassar, M Yusran (45) 

TRIBUN-TIMUR.COM — Bertepatan hari ke-2 pendaftaran serentak calon kepala daerah, Rabu (28/8/2024), otoritas catatan sipil kota terus mendata identitas penduduk (KTP) baru sekaligus pemilih pemula di sekolah.

Aksi kolaboratif ini berselang 92 hari jelang pilkada serentak, Rabu 27 November 2024.

Sepekan terakhir, sudah terdata lebih 300 pemilih tambahan usia 17 tahun, dari 8 sekolah menengah dan kejuruan.

SMA itu antara lain, SMA 1, SMK 2, SMA 3, SMA 5, SMA 6, SMA 21, dan SMA 8. 

Pengawas data penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (disdukcapil) Kota Makassar, M Yusran (45), menyebut inisiatif institusianal ‘go mobile” ini dengan frasa “jebol sekolah”.

Ini akronim jemput bola untuk perekaman sekaligus penerbitan KTP fisik dan e-KTP.

Proses registrasi, verifikasi berkas, foto dan rekam biometrik, hingga pencetakan KTP fisik hanya berdurasi 32 menit.

“Dua minggu ini kita sudah jebol 8 SMA dan SMK, bahkan kita masuk sampai ke rumah sakit,” ujar Yusran di sela-sela perekaman data 70-an pemilih pemula di ruang MPK/ OSIS SMA 1 Makassar, Jl Gunung Bawakaraeng, Kelurahan Barana, Kecamatan Bontoala, Rabu (28/8/2024) pagi.

Aksi jebol pemilih pemula ini, atas undangan terjadwal manajemen sekolah.

“Ini juga tindaklanjut surat Pak Wali (kota) dan Pak Gubernur, Juli lalu, untuk percepat perekaman dan pencetakan KTP-elektronik bagi pemilih pemula di SMA, SMK dan SLB,” ujar Yusran.

Pejabat fungsionaris dinas ini merujuk surat gubernur No: 470/1482/disdukcapil.

Surat diteken Plh Sekda Andi Darmawan Bintang tanggal 18 Juli 2024. 

Untuk pengawasan perekaman, pejabat dari dinas catatan sipil dan kependudukan provinsi juga hadir. 

“Kami hadir bersama staf disdik, karena SMA ini berada dibawah (otoritas) provinsi,” ujar Drs Imran, pejabat eselon dari disdukcapil provinsi.

Imran berharap, manajemen sekolah lain juga aktif mengundang disdukcapil ke sekolahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved