Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Unhas Makassar Bentuk Pusat Kajian Geopark Indonesia

Universitas Hasanuddin (Unhas) melahirkan pusat kajian riset Geopark Indonesia. 

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
MoU Deklarasi Pusat Kajian Geopark Indonesia diinisiasi Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), di Hotel Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (24/8/2024).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali melahirkan pusat kajian riset.

Kali ini, namanya Pusat Kajian Riset Geopark Indonesia

“Inisiasi pembentukan pusat kajian riset geopark ini merupakan gagasan pendirian pusat riset yang baru pertama kalinya di Indonesia,” kata Wakil Rektor Bidang IV Unhas Prof Dr Adi Maulana di Hotel Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (24/8/2024).  

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pun dilakukan antara Unhas dengan UG Geopark Maros-Pangkep sekaligus menggelar seminar.

Prof Adi Maulana menyampaikan urgensi pelestarian keanekaragaman hayati dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan.

Terutama Geopark Maros-Pangkep yang ada di wilayah Sulawesi Selatan.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis ini menjelaskan struktur geologis batuan pembentuk geopark Sulawesi Selatan yang beragam.  

“Struktur batuan yang berbeda-beda ini kemudian membentuk geosite yang beraneka ragam dengan keunikannya masing-masing yang potensial untuk pengembangan pariwisata,” kata Prof Adi.

Baca juga: 108 Guru Besar Unhas ‘Tena Mallana’, Amran: Bukan Guru Besar Sembarangan

Maros-Pangkep UNESCO Geopark terletak di bagian selatan Pulau Sulawesi, dilintasi Garis Wallace dan meliputi Kabupaten Maros dan Pangkep di Provinsi Sulsel. 

Geopark ini meliputi daratan seluas 44,6 persen dan perairan seluas 55,4 persen dari total wilayah.

Terutama terdiri dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di daratan, bersama dengan Taman Wisata Air Kapoposang dan Konservasi Laut Lokal Liukang Tupabbiring di lautan. 

Di dalam geopark ini, terdapat 1.437 spesies flora dan fauna.

Ada juga 153 spesies endemik yang hanya ditemukan di Sulawesi.

Serta 52 spesies yang dilindungi dan terancam punah.

Gugusan Karst di Maros-Pangkep ini juga terbesar kedua di dunia setelah China.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved