Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo 22 Agustus 2024

'Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa' Demo Kawal MK Masih Berlanjut di Hari Libur

Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa, isi tulisan spanduk putih yang terbentang di atas Fly Over perempatan Jl AP Pettarani-Urip Sumoharjo, Makassar.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Kolase foto spanduk 'Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa' dan saat unjuk rasa mahasiswa Megarezky di bawah Fly Over dan kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (24/8/2024) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - 'Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa'

Begitulah narasi spanduk putih yang terbentang di atas Fly Over perempatan Jl AP Pettarani-Urip Sumoharjo, Makassar.

Narasi itu muncul setelah viral pernyataan Ketua Golkar terpilih Bahlil Lahadalia saat berpidato Musyawarah Nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Pantauan tribun, Sabtu (24/8/2024) siang, narasi dengan tinta hitam itu, terbentang di tembok fly over, mengarah ke Jl AP Pettarani.

Spanduk itu pun menjadi perhatian pengendara dari arah Jl AP Pettarani.

Terlebih mereka yang menunggu lampu hijau traffic light menyala.

Di saat bersamaan, aksi unjuk rasa tolak Revisi Undang-Undang Pilkada juga masih berlangsung di bawah flyover.

Kali ini, dari Aliansi Mahasiswa Megarezky yang berkampus, di Jl Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar.

Dua puluhan mahasiswa dari almamater hijau tersebut, turut menyuarakan 'Penyelamatan Demokrasi' dengan menolak rencana Revisi UU Pilkada.

Meski di hari libur, mahasiswa Megarezky tetap getol menyuarakan dukungan terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Mahasiswa UNM Bawa Poster Negara Bukan Milik Keluarga Jokowi-Dewan Pengkhianat Rakyat di Flyover

Tidak hanya di Flyover, mahasiswa yang juga membentangkan spanduk 'Aliansi Mahasiswa Megarezky Anti Presiden Otoriter' tersebut, juga berunjuk rasa depan kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo.

Mereka long march atau berjalan kaki dari Fly Over ke gedung DPRD Sulsel.

Setibanya depan kantor DPRD Sulsel, mahasiswa pendemo membakar ban tepat di gerbang masuk.

"Tuntutan kami dari Aliansi Mahasiswa Megarezky itu, dimulai dari Putusan MK Nomor 60 dan 70," ujar jenderal lapangan, Muhammad Yusuf.

"Bagaimana DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan sikap bahwa siap mengawal, tunduk dan patuh pada putusan MK tersebut," sambungnya.

Alasan Yusuf dan teman-temannya berunjuk rasa di hari libur (Sabtu) untuk menjaga nafas perjuangan.

"Jadi rencana Hari Senin kita tetap lanjut dan bergabung dengan teman-teman mahasiswa lain," tuturnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved