Opini Aswar Hasan
Hati-hati Sama Raja Jawa
Bahlil meminta para kader tidak bermain-main dengan "Raja Jawa" jika tidak ingin celaka. "Jadi kita harus lebih paten lagi, soalnya Raja Jawa ini.
Kekerasan bisa digunakan sebagai alat untuk menindas atau menakut-nakuti rakyat, serta untuk mengeliminasi lawan politik atau siapa pun yang dianggap sebagai ancaman.
Keserakahan adalah sifat yang sangat berbahaya bagi seorang raja.
Keserakahan dapat mendorong raja untuk terus mencari cara memperkaya diri dan keluarganya tanpa memperhatikan kepentingan rakyat atau keberlanjutan kerajaan.
Raja tersebut juga dikenal bersikap tertutup dan tidak mau mendengarkan masukan dari orang lain. Mengisolasi dirinya dari realitas dan kebutuhan rakyatnya.
Kesombongan bisa membuat raja merasa dirinya tak tersentuh dan tak tergantikan.
Sifat ini membuatnya menolak kritik, enggan mendengarkan saran, dan merasa tidak perlu memperbaiki diri atau kebijakan yang dijalankannya.
Sifat-sifat ini perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan kerugian besar, baik bagi raja itu sendiri maupun bagi kerajaan dan rakyatnya.
Oleh karena itu, seorang raja yang baik harus selalu introspektif dan menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan kebijaksanaan.
Salah satu sifat karakter Raja Jawa yang patut diwaspadai adalah sebagaimana yang pernah dilakonkan oleh Amangkurat I Raja Mataram yang sisa kekuasaannya saat ini masih terlihat sekitar Solo (Surakarta).
Amangkurat I adalah penguasa Mataram keempat, yang memerintah pada tahun 1646 hingga di tahun 1677.
Selama kepemimpinannya Amangkurat I dikenal sebagai Raja yang kontroversi, juga disebut sebagai Sultan yang paling kejam dan sadis Insiden paling terkenal dari Mataram Islam yaitu, pembunuhan massal 6000 ulama yang dilakukan pada masa pemerintahan Amangkurat I.
Setiap aksinya dibantu oleh para pembesar kraton pada zaman Amangkurat I juga dikenal sebagai zaman kolaborasi dengan VOC Belanda.
Dipenghujung kekuasannya ia mangkat dalam pelarian mencari perlindungan VOC Belanda akibat pemberontakan yang dipimpin oleh Trunojoyo dibantu oleh pasukan Makassar yg dipimpin oleh Karaeng Galesong.
Terkait Amangkurat I jagat Indonesia pernah heboh. Pasalnya sewaktu peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana dimana protokolernya khusus para menteri beserta Wapres dan Presiden, memakai pakaian adat yang mencerminkan budaya Nusantara.
Namun, tak sedikit masyarakat Indonesia yang menyoroti pakaian adat yang dikenakan Jokowi tersebut. Bahkan pernah trending di twitter, hal itu karena ternyata pakaian adat yang dikenakannya mencermikan Raja Mataram, yaitu Amangkurat I. (Hops.ID -25/5-2024). Wallahu a’ lam bisawwabe(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.