Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puncak HUT ke 79 RI

Sosok 3 Dara Cantik Pembawa Baki di HUT ke-79 RI di Sulsel, Asal Maros, Wajo dan Bone

Tiga dara cantik pembawa baki merah putih saat upacara penaikan bendera merah putih di HUT ke-79 RI di tiga kabupaten di Sulawesi Selafan (Sulsel).

kolase Tribun Timur
Kolase pembawa baki di HUT ke-79 RI, Aisyah Marasabessy (Maros), Andi Shevira Irwansyah (Wajo) dan Tri Putri Anugrah Alam (Bone). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inilah tiga dara cantik pembawa baki merah putih saat upacara penaikan bendera merah putih di HUT ke-79 RI di tiga kabupaten di Sulawesi Selafan (Sulsel), Sabtu (17/8/2024).

Mereka bertugas di kabupaten/kota asal masing-masing.

Ialah Aisyah Marasabessy (Maros), Andi Shevira Irwansyah (Wajo) dan Tri Putri Anugrah Alam (Bone).

Pertama, Aisyah Marasabessy

Potret Aisyah Marasabessy sukses menjalankan tugasnya sebagai pembawa baki pada upacara pengibaran bendera tingkat Kabupaten di Lapangan Pallantikang, Maros, Sulsel
Potret Aisyah Marasabessy sukses menjalankan tugasnya sebagai pembawa baki pada upacara pengibaran bendera tingkat Kabupaten di Lapangan Pallantikang, Maros, Sulsel (Tribun Timur/Nurul)

Dara cantik pertama ialah Aisyah Marasabessy.

Baca juga: Profil Aisyah Marasabessy, Pembawa Baki Berparas Cantik di HUT ke-79 RI di Maros Sulsel

Aisyah Marasabessy sukses menjalankan tugasnya sebagai pembawa baki pada upacara pengibaran bendera tingkat Kabupaten di Lapangan Pallantikang, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (17/8/2024).

Aisyah sejak dahulu memang punya keinginan kuat untuk menjadi bagian dari anggota Paskibra.

“Sejak kecil saya sudah sering menonton Paskibraka Nasional di televisi,” sebutnya.

Selain itu, ia juga terdorong untuk membanggakan orang tuanya dan mendapatkan pengalaman baru.

“Saya ingin membanggakan orang tua, mencari pengalaman baru dan menorehkan prestasi yang membanggakan,” imbuhnya.

Dara 17 tahun ini menyebutkan, berbagai proses seleksi dilaluinya untuk bisa berada di posisi saat ini.

Bahkan ia harus bersaing dengan ratusan peserta seleksi lainnya, demi masuk Paskibraka Maros.

“Ada seleksi administrasi, kesehatan, parade, kesemapatan, baris-berbaris dan kepribadian,” terangnya.

Setelah proses seleksi, dia pun menjalani latihan dan karantina selama sebulan.

Tak jarang, dirinya merasa kesakitan dan kelelahan selama proses latihan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved