Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akmil 2001

Prestasi Kolonel Nur Wahyudi Suami Juliana Moechtar, Satgas Unifil Lebanon hingga Bebaskan Sandera

Sosok dan prestasi Kolonel Infanteri Nur Wahyudi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-79 RI di Istana Negara IKN.

Editor: Sakinah Sudin
YouTube Sekretariat Presiden
Kolonel Infanteri Nur Wahyudi saat menjadi Komandan Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Sabtu (17/8/2024). Kolonel Nur Wahyudi merupakan suami Juliana Moechtar. 

Memadukan kebaya berwarna merah dengan kain berwarna putih, Juliana berpose sendiri di depan Istana Negara IKN, tempat upacara berlangsung.

Diketahui, Juliana Moechtar merupakan finalis Puteri Indonesia 2010.

Ini merupakan pernikahan kedua bagi Juliana Moechtar.

Sebelumnya, Juliana pernah menikah dengan anggota grup band Seventen, Herman Sikumbang atau Herman Seventeen. 

Dari pernikahan itu, Juliana dikaruniai dua orang anak. 

Herman meninggal dunia dalam peristiwa tsunami Selat Sunda pada Desember 2018.

Tentang Satuan 81 Kopassus

Satuan 81 Kopassus, atau dulu lebih dikenal sebagai SAT-81/Gultor adalah satuan antiteror di Kopassus setingkat Grup yang terdiri dari prajurit terbaik dengan kualifikasi di atas rata-rata pasukan khusus pada umumnya yang diseleksi dari satuan Kopassus. Satuan-81 Kopassus sendiri bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara luas dari sisi jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang digunakannya.

Semua unsur tersebut dijaga dengan kerahasiaan tingkat tinggi dan hanya diketahui oleh sebagian kecil pemangku otoritas. Mengingat ini satuan terbaik di antara yang terbaik di dalam organisasi Kopassus secara khusus, dan TNI Angkatan Darat pada umumnya.

Perlu untuk diketahui bahwa beberapa tahun belakangan ini istilah Gultor dihilangkan seiring dengan peningkatan kualifikasi yang dimiliki lebih dari sekadar penanggulangan teror.

Sejarah Satuan 81 Kopassus

Pendirian Satuan-81 Kopassus tidak lepas dari analisis intelijen atas perkembangan eskalasi jaringan terorisme internasional pada periode 1970 hingga 1980-an yang dapat mengancam stablitas hubungan internasional maupun negara itu sendiri.

Pada tahun 1970, Kepala Pusat Intelijen Strategis melaksanakan studi banding ke negara-negara Barat seperti Eropa dan Amerika dalam proses pembentukan satuan anti teror.

Beberapa negara dan satuan antiteror yang menjadi acuannya antara lain ialah Korps Commandotroepen dari Belanda, kemudian Special Air Service yang adalah pasukan khusus Angkatan Darat dari Inggris, GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9), satuan kepolisian paramiliter elit dari Jerman Barat, dan U.S Special Force dari Amerika Serikat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved