Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar 2024

Belum Dapat Dukungan Partai, Rahman Bando Tunggu Kejutan Jelang Pendaftaran Pilwali Makassar

Mantan birokrat Pemerintah Kota Makassar Abd Rahman Bando dibarengi keragu-raguan untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Makassar.

dok pribadi
Abd Rahman Bando 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan birokrat Pemerintah Kota Makassar Abd Rahman Bando dibarengi keragu-raguan untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Makassar.

Abdul Rahman Bando mengaku belum mendapat dukungan dari partai politik manapun. 

Kendati begitu, masih ada tiga partai politik yang belum menyatakan dukungan di Pilwali Makassar

Ialah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hanura. 

Rahman Bando mengatakan sudah berkomunikasi dengan PAN, ada peluang partai yang didirikan oleh Amien Rais tersebut untuk mengusungnya. 

Hanya saja, kendalanya di partai koalisi. Syarat untuk maju Pilwali Makassar minimal mengantongi 10 kursi. 

Dirinya dan Ketua DPW PKS Sulsel Amry Arsyid juga sedang melakukan penjajakan.

Hanya saja PAN dan PKS juga masih belum memenuhi syarat pencalonan. 

Baca juga: Demokrat Resmi Usung Appi-Aliyah di Pilwali Makassar, Ni’matullah: Kandidat Punya Potensi

PAN hanya mengontrol 3 kursi di DPRD Makassar, sementara PKS 6 kursi, artinya kurang satu kursi. 

Dirinya juga tidak bisa banyak berharap dengan Hanura, karena hingga saat ini Hanura belum menentukan keberpihakannya. 

"Saya selalu komunikasi dengan beliau (Amri Arsyid) cuman kan sekarang kalau PAN-PKS cuma 9 kursi, masih kurang," ucap Rahman Bando, Senin (19/8/2024).

"Hanura, juga belum memposisikan diri saya lihat, masih fleksibel, mungkin dalam minggu ini semua partai sudah mengambil keputusan karena 27 Agustus awal pendaftaran dan pendaftaran cuma 3 hari," sambungnya. 

Di sisi lain, ia juga menyimpan kekhawatiran jika PAN ikut bergabung dengan paslon yang sudah ada. 

Apalagi, PAN adalah bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dikhawatirkan ada kebijakan untuk saling menopang antar partai KIM hingga ke Pilkada daerah. 

"Kita khawatir saja, jangan sampai kita push lalu nanti ujungnya akan digabungkan, kan jadi repot," tuturnya

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved