Putra Parepare Try Adyaksa Pengerek Bendera Merah Putih di IKN, Usia 16 Tahun Tampil Depan Jokowi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Putra Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat kehormatan saat pengibaran bendera merah putih di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di IKN pada Sabtu (17/8/2024).

Putra asal Parepare Try Adyaksa terpilih menjadi pengerek bendera.

Dirinya mendapat kehormatan menjadi salah satu diantara pembawa bendera dan pembentang bendera.

Try Adyaksa berdiri pada sisi kiri pasukan tiga.

Logo Sulawesi Selatan (Sulsel) nampak jelas terpampang dalam seragamnya.

Try Adyaksa berhasil lolos dengan catatan nilai tinggi.

Try Adyaksa memiliki tinggi badan 178 cm.

Adapun nilai kepribadiannya tercatat 94 poin. Lalu nilai Peraturan Baris Berbaris (PBB) mencapai 85 poin.

Baca juga: Profil Dhian Wahyunirtanti Pembawa Baki Bendera Merah Putih di Sinjai, Ingin Jadi Akpol

Berikutnya nilai Samapta di angka 86,1 poin.

Try Adyaksa lahir di Kota Parepare pada 1 Januari 2008 silam.

Saat ini, Try merupakan pelajar kelas XI 9 SMA Negeri 1 Parepare.

Try merupakan putra dari pasangan Serma Surianto dan Hasmawati.

Dia mengikuti seluruh rangkaian proses seleksi Paskibraka mulai dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional.

Baca juga: Profil Aisyah Marasabessy, Pembawa Baki Berparas Cantik di HUT ke-79 RI di Maros Sulsel

Try Adyaksa bercita-cita masuk ke Akademi Militer (Akmil).Try Adyaksa menamatkan pendidikan di TK Kartika 9 Parepare.

Kemudian SDN 3 Parepare, SMPN 10 Parepare, dan kini pelajar SMAN 1 Parepare.

Selain Try Adyaksa, Sulsel juga mengirim Agatha Sapan Kallolangi

Sosok Agatha Sapan Kallolangi

Agatha Sapan Kallolangi merupakan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Toraja Utara.

Ini merupakan tahun kedua Toraja mengutus siswinya menjadi anggota Paskibraka.

Tahun 2023, satu perwakilan Toraja juga tembus ke Paskibraka nasional.

Yaitu Stevia Azalia Saranga siswa SMA Negeri 5 Tana Toraja.

Agatha Sapan, menceritakan awal kisah perjuangan hingga tembus calon Paskibraka nasional.

Gadis kelahiran 4 April 2008 ini, mengatakan bahwa kerja keras dan doa orang tua yang membuatnya hingga berada di tahap ini.

"Doa orang tualah yang membawa saya ke tahap ini, selain terus berjuang tentunya," ucapnya via telepon, Sabtu (22/6/2024) lalu

Alumni SMPN 2 Rantepao ini mengatakan sejak di bangku SMP dia memang bercita - cita untuk masuk Paskibra saat memasuki bangku SMA nanti.

"Kalau boleh jujur memang ini adalah kemauan dan cita - cita saya dari dulu, ternyata cita - cita saya juga diberikan jalan oleh Tuhan hingga hari ini," tuturnya.

Remaja yang hobi menggambar ini, juga bercerita bahwa pentingnya mengikuti proses dalam menjalani cita - cita.

"Untuk sukanya yaitu selama ikut Paskibraka adalah saya dapat menambah teman dari seluruh Indonesia. Untuk dukanya saya rasa hampir tidak ada, karena saya sangat menikmati prosesnya, jadi penting untuk menikmati proses," jelasnya.

Ia juga tidak pungkiri bahwa latihan Paskibraka tidaklah mudah.

"Walaupun badan sudah capek disetiap latihan, tetapi tetap harus semangat karena itulah juga yang membuat saya kuat hingga dititik ini," tutupnya. (*)