Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Pembusuran di Barombong

Pilu Rian Korban Pembusuran di Gowa Tak Henti Ungkap Kerinduan untuk Anak-Istri Sebelum Meninggal

Suasana duka menyelimuti proses pemakaman Satriansyah alias Rian (22) warga Dusun Punaga, Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng, Gowa, Sulsel.

TribunGowa.com/Sayyid Zulfadli
Suasana rumah duka korban pembusuran dan penganiayaan Dusun Punaga, Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng, Gowa, Sulsel, Jumat (16/8/2024) 

TRIBUN-GOWA.COM - Suasana duka menyelimuti proses pemakaman Satriansyah alias Rian (22) warga Dusun Punaga, Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng, Gowa, Sulsel, Jumat (16/8/2024) sore.

Rian meninggal dunia akibat dibusur dan dianiaya.

Keluarga korban tak henti-hentinya meneteskan air mata.

Mereka meratapi meninggalnya Rian.

Keluarga korban masih tak menyangka Rian meninggal dunia.

Apalagi, sang istri dan putranya yang hari ini genap tiga tahun.

Sepupu korban sekaligus saksi mata, Andri Syam mengatakan almarhum telah dikebumikan sore kemarin, Jumat (16/8/2024).

"Iye sudah dimakamkan," katanya.

Suasana rumah duka korban pembusuran dan penganiayaan Dusun Punaga, Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng, Gowa, Sulsel, Jumat (16/8/2024).
Suasana rumah duka korban pembusuran dan penganiayaan Dusun Punaga, Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng, Gowa, Sulsel, Jumat (16/8/2024). (Sayyid/Tribun Gowa)

Baca juga: Keluarga Ungkap Ada 4 Luka di Tubuh Rian Korban Penganiayaan di Barombong Gowa Sulsel

Menurutnya, saat dirawat di RSUD Syekh Yusuf Gowa, korban tak hentinya bercerita tentang pengeroyokan dan pembusuran dialaminya.

Rian juga terus mencari istri dan putranya.

Ironisnya, Rian tak sempat bertemu lantaran istrinya menginap di Takalar.

Sebelumnya, seorang pemuda jadi korban pembusuran dan penganiayaan di Jl Poros Bontopajja Kelurahan Lembang Parang Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (16/8/2024) dini hari.

Korban bernama Satriansyah alias Rian (22) warga Dusun Punaga, Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng, Gowa, Sulsel.

Sepupu korban sekaligus saksi mata, Andri Syam mengatakan tiga hari lalu korban membeli bensin di TKP.

Di situ, korban ditegur oleh terduga pelaku lantaran kesal ditatap

"(Sempat) cekcok karena ini adik saya singgah beli bensin. Dia didatangi orang itu bilang kenapa kau begitu caramu lihat-lihat, nabilang adik saya bukan kita saya lihati," katanya di rumah duka.

Dari situlah korban dan terduga pelaku cekcok hingga dan saling kontekan di pesan Facebook.

Sehingga menurutnya, Rian pun berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik dan mendatangi orang tersebut.

Apalagi, korban dan terduga pelaku saling kenal. Terduga pelaku dulunya sering tinggal dan makan di rumahnya.

Andri yang mengetahui adiknya telponan pun bertanya dan menemani korban ke TKP.

Kasubsi Humas PIDM Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu mengatakan berawal korban bermasalah dengan beberapa anak muda di TKP

Korban lalu memberitahu Andy bahwa dirinya punya masalah di TKP. 

"Tiba di TKP korban langsung diserang oleh beberapa kelompok anak muda," katanya

Dari situlah terjadi perkelahian.

Setelah beberapa menit perkelahian, Andri melerai perkelahian. 

"Namun naasnya korban nyeri, rupanya ada anak panah busur tertancap di dada sebelah kirinya," jelasnya

Korban lalu dilarikan ke RS Thalia lalu dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf Gowa

Namun, subuh hari tadi korban dinyatakan meninggal dunia.

Mengetahui insiden tersebut personel Polsek Barombong langsung mendatangi ke RSUD Syekh Yusuf.

"Diduga pemicunya dilihat dari kronologisnya karena ada dendam," pungkasnya. (*)

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved