HUT ke 79 RI
Potret Kampung Tandung Palopo Sulsel Setelah 79 Tahun Indonesia Merdeka
Potret Kampung Tandung, Palopo, Sulawesi Selatan setelah 79 tahun Indonesia merdeka.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Sukmawati Ibrahim
“Kondisi jalan yang tidak memadai tentu menyulitkan dan menghambat kami untuk menjual ke kota. Apalagi kalau yang mau dijual itu sayuran seperti cabai atau tomat pasti akan membusuk karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan dilalui setiap saat," jelas Lubis.
Kondisi jalan tak memadai menjadi kendala bagi pembuat gula aren.
Hal itu dikarenakan sulitnya membawa air aren ke rumahnya menggunakan kendaraan roda dua, biasanya akan tumpah di jalan.
“Wadah yang dipakai kan terbuat dari bambu jadi kalau diangkut biasanya tumpah-tumpah sepanjang jalan karena jalan yang tidak bagus, makanya kami jika melewati jalan harus ekstra hati-hati,” tambahnya.
Tak hanya itu, satu-satunya sekolah yakni SDN 58 Tandung juga masih kurang memadai.
Sekolah tersebut tidak memiliki toilet dan bangunan sekolah yang kurang layak.
Guru di SDN 58 Tandung harus membangun jiwa kreativitas anak didiknya agar tetap ingin belajar di sekolah.
SDN 58 Tandung ini terdiri atas dua bangunan yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
Pada bangunan SDN 58 Tandung I terdapat pelajar kelas 2 hingga kelas 6 dengan jumlah siswa 16 orang.
Sementara untuk Tandung II ada kelas 1 hingga kelas 6 dengan jumlah siswa 17 orang.
Jumlah guru yang ada di SDN 58 Tandung hanya 9 orang dan harus membagi diri di kedua bangunan sekolah tersebut.
Tak hanya kurang memadai untuk akses dan fasilitas sekolah, di Tandung juga belum tersedia listrik dan jaringan internet.
Sehingga warga memanfaatkan obor dari minyak tanah dan lilin sebagai penerangan saat malam hari.
Kampung masih menjadi bagian dari Kota Palopo ini masih jauh dari infrastruktur dan layanan yang memadai.
Selama 79 tahun Indonesia merdeka, warga Tandung yang berada di pinggiran Kota Palopo belum merasakan arti kemerdekaan untuk hidup dengan fasilitas atau infrastruktur yang memadai.
Sempoa Sip Sulsel Meriahkan HUT ke-79 RI, Hadirkan Berbagai Lomba di PiPo Makassar |
![]() |
---|
Unik! Lomba Becak dan Sepeda Hias di Palopo, Pesepeda Bawa Keranda Mayat Protes Judi Online |
![]() |
---|
Sosok Zahra Pembawa Baki Penurunan Bendera di Palopo, Perantau Asal Sulbar Usia 16 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Aqila Siswi SMAN 7 Pembawa Baki Penurunan Bendera di Wajo Sulsel, Model Cita-cita Polwan |
![]() |
---|
Sosok Glory Alexandria, Gadis Toraja Pembawa Baki Penurunan Bendera di Rujab Gubernur Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.