Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Arus Balik Kebudayaan: Semesta Manusia dan Kosmologinya

Mendirikan Pustaka Bergerak; sebuah inisiatif kebudayaan yang menjangkau berbagai pelosok negeri.

Editor: Sudirman
Ist
M Fadlan L Nasurung Yayasan Nalarasa 

Jiwa-spiritual mampu menjangkau makna-makna abstrak yang menjadi bahan dasar pikiran (rasio) menciptakan imajinasi visual dan bahasa konseptual.

Sedangkan ruh-transendental terhubung dengan pola-pola dasar (arch) dan siklus kehidupan universal. 

Penting dipahami, pikiran adalah entitas yang berbeda dengan jasad, jiwa dan ruh.

Ia makhluk yang bebas, merdeka dan berdaya cipta (kreatif). Meski demikian, pikiran bukanlah entitas yang dapat bekerja secara mandiri.

Ia butuh menyandarkan diri pada jasad, jiwa dan ruh untuk beroleh kesadaran (mindfulness). 

Ketiga realitas tersebut, bukanlah pangkal dan puncak misteri semesta.

Sebab, misteri sesungguhnya memang tidak akan pernah bisa ditembus oleh daya nalar manusia yang terbatas pada imajinasi-visual dan bahasa-konseptual.

Misteri itu hanya bisa dialami, saat seseorang diberi anugerah menembus ketiadaan. Kala fungsi-fungsi otak berhenti bekerja; kosong/hampa.

Setiap bahasa/konsep/logos memiliki tiga lapisan (matra) makna yang mewakili kosmologi tiga dunia; makna yang dapat ditangkap oleh indera (material), makna yang mampu dijangkau oleh rasio (intelektual), dan makna yang terhubung dengan dimensi rasa (spiritual).

Ketiga matra tersebut dapat dijelaskan secara konseptual oleh mereka yang memahami dasar-dasar filsafat; ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Perbincangan perihal hakikat realitas dalam tradisi filsafat Yunani disebut onto-logos (ontologi).

Ajaran filsafat kebudayaan Tana Luwu, juga mengenal konsep serupa; Onto-Luwu, disebut sebagai Wotu.

 Wotu adalah penanda wilayah adat di Kabupaten Luwu Timur kini.

Menariknya, di kabupaten Bantaeng yang berjuluk Butta Toa (negeri purba), juga terdapat mitologi yang dikenal dengan tujuh To Manurung Ri Onto.

Apakah ini hanya kebetulan bahasa semata? Adakah sesuatu yang disebut kebetulan itu?

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved