Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada 2024

Kalah di Enrekang dan Bantaeng, Partai Gerindra Ogah Dukung Anak Kader dan Legislator DPR RI

Partai Gerindra tak mendukung anak kader utama di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Bantaeng dan Enrekang. 

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun
Partai Gerindra tak mendukung anak kader utama di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 di Bantaeng dan Enrekang.  

TRIBUN-TIMUR.COM- Partai Gerindra tak mendukung anak kader utama di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 di Bantaeng dan Enrekang

Partai Gerindra justru mendukung lawan dari putra kader utamanya di Pilkada Bantaeng dan Enrekang

Padahal ada putra dari kader utama maju Pilkada 2024

Putra dari legislator DPR RI Azikin Solthan, Ilham Azikin maju di Pilkada Bantaeng

Sementara itu, Partai Gerindra mengusung pasangan M Fathul Fauzi Nurdin-Sahabuddin. 

Partai Gerindra mempunyai satu kursi di DPRD Bantaeng

Pada pemilu 2019 lalu, Gerindra mempunyai dua kursi di parlemen Bantaeng.

Sementara itu, baru-baru ini Partai Gerindra mendukung pasangan Mitra Fachruddin MB berpasangan Mahmuddin di Pilkada Enrekang.

Tak ada kursi Partai Gerindra di Enrekang

Padahal, pada pemilu 2019 lalu, Gerindra mempunyai tiga kursi. 

Soal dukungan Gerindra, Mitra Fakhruddin membenarkan bahwa partai besutan Prabowo Subianto itu telah menerbitkan surat rekomendasi tunggal untuk dirinya.

Surat rekomendasi tersebut diserahkan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) di Gedung Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Jakarta, Rabu (7/8/2024) lalu.

Bahkan, Mitra Fakhruddin dan Mahmuddin menerima surat rekom itu di tangan Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu.

"Alhamdulillah kita mendapat dukungan dari Partai Gerindra, ini punya semangat tersendiri di samping Gerindra adalah partai besar dan Pemenang Pemilu (Pilpres) 2024," kata Mitra Fakhruddin kepada wartawan, Jumat (9/8/2024).

Meski Gerindra tak memiliki kursi DPRD Enrekang hasil Pemilu 2024, namun Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Enrekang untuk Prabowo-Gibran itu tak menyoalkan.

Baginya, ia ingin bersama Gerindra dan KIM memajukan daerah julukan Bumi Massenrengpulu.

"Kami punya visi yang sama tentang pembangunan yang berkelanjutan dan cita-cita Indonesia Emas demi kesejahteraan masyarakat," katanya.

"Di satu sisi, kami punya kedekatan politik karena di Pilpres kemarin kita diberi amanah sebagai ketua TKD Prabowo-Gibran di Kabupaten Enrekang," tandasnya.


Hanura Pastikan Tak Ada Kotak Kosong di Pilkada Enrekang

Partai Hanura memastikan tidak akan ada kandidat versus kotak kosong dalam Pilkada Enrekang 2024. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Hanura Sulsel, Amsal di kantor DPD Hanura Sulsel, Jl AP Pettarani Makassar, Rabu (7/8/2024).

Pensiunan TNI berpangkat kolonel itu pun tak menampik bahwa partainya salah satu penentu arah koalisi di Pilkada Enrekang.

Kendati Hanura hanya memiliki satu kursi di DPRD Enrekang hasil Pemilu 2024, Amsal mengungkapkan bahwa partainya menjadi penentu dalam koalisi. 

Sejauh ini, ada dua bakal calon bupati yang jadi pertimbangan Hanura.

Yaitu politisi Partai Nasdem, Yusuf Ritangnga dan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Mitra Fakhruddin.

Terkait siapa yang diusung, Amsal mengaku itu kewenangan penuh dari Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

Amsal juga menekankan komitmen Hanura untuk memastikan bahwa demokrasi berjalan dengan baik dan menghindari kotak kosong. 

Olehnya, ia menyebut arah dukungan Hanura saat ini mengarah ke Mitra Fakhruddin.

Kendati demikian Amsal menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan DPP Hanura. 

"Demokrasi harus dijalankan dengan baik. Kalau kotak kosong terjadi, itu menunjukkan adanya masalah dalam proses demokrasi," ujarnya.

"Sepertinya arah dukungan kami ke situ (Mitra Fakhruddin). Akan tetapi itu ditentukan oleh Ketum Hanura dan saya selaku Ketua Hanura Sulsel," tambahnya.

Ia menambahkan, jika Hanura memutuskan untuk mendukung Yusuf Ritangnga, maka kemungkinan besar akan ada kekosongan dukungan.

"Artinya kalau Hanura lari ke Yusuf Ritangnga, maka kemungkinan besar terjadi kotak kosong. 

"Karena yang kosong di sana sisa beberapa partai, termasuk PPP dan Hanura. Kalau Hanura sudah lari, maka otomatis PPP akan lari ke kotak kosong juga," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved