PT Vale
Sosok Yulianti Marselina Operator Dump Truck Perempuan di PT Vale
Sosok Yulianti Marselina (38), salah seorang operator perempuan di PT Vale..
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR - Sosok Yulianti Marselina (38), salah seorang operator perempuan di PT Vale, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Saat ini, 11,7 persen pekerja di PT Vale adalah kaum hawa.
Hal itu mematahkan pandangan bahwa hanya laki-laki dapat bekerja di pertambangan.
Salah seorang pekerja perempuan di PT Vale adalah Yulianti Marselina, operator dump truck.
Ia juga menjadi operator dump truk listrik di PT Vale.
Ia bekerja di PT Vale sebagai operator sejak tahun 2011 yang artinya telah memasuki tahun ke 13 di PT Vale.
Saat mulai bekerja di PT Vale, warga asli Luwu Timur itu mendapat dukungan penuh dari keluarga.
Saat ini suaminya juga bekerja di PT Vale.
"Saya senang bekerja sebagai operator karena memiliki banyak tantangan. Awalnya juga saya tidak ada niatan jadi operator tapi karena ada peluang jadi saya coba," kata Yulianti, Selasa (6/8/2024).
"Awalnya saya mau bekerja di kantor, tapi ternyata di mining lebih butuh operator jadi saya coba. Saya kemudian mengikuti program pelatihan industri selama enam bulan untuk menjadi operator," sambungnya.
Yulianti mengaku, selama bekerja sebagai operator dump truk ia tak pernah mendapat perlakuan berbeda atau diskriminasi dari pihak manapun.
"Perempuan yang bekerja di tambang tidak ada salahnya asal mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja," katanya.
Cara PT Vale Kelola Dampak Pertambangan
PT Vale berkomitmen mengelola dampak kegiatan pertambangan dengan reklamasi pasca tambang.
Kegiatan pertambangan terbuka tentu berdampak pada ekosistem dan keanekaragaman hayati di dalamnya.
Untuk itu, PT Vale berkomitmen untuk mengelola dampak-dampak tersebut dengan melakukan konservasi keanekaragaman hayati, reklamasi progresif dan rehabilitasi pascatambang.
Hingga akhir Juni 2024, PT Vale telah melakukan pembukaan lahan sebesar 5.761 hektare.
"Hingga Juni 2024, kami telah melakukan reklamasi terhadap 3.780 hektare lahan yang kami buka. Artinya, 65 persen lahan yang kami buka telah direklamasi," kata Senior Manager Operational Environment and Reclamation PT Vale, Muhammad Firdaus Muttaqi.
Dalam proses reklamasi, PT Vale melakukan 8 tahapan yakni menutup lubang bekas tambang, membentuk lereng atau kontur dan menghamparkan tanah pucuk yang kaya akan unsur hara.
"Setelah itu kami bentuk untuk pengendalian erosi. Ini penting karena air hujan jika dibiarkan mengalir seperti biasa itu dapat merusak," tambahnya.
Lanjut Firdaus, setelah pengendalian erosi maka dilakukan perbaikan kualitas tanah menggunakan kompos dan kemudian ditanami pohon serta cover crop.
"Jika ada tanaman yang mati maka akan ditanami kembali. Sementara tanaman yang tumbuh, akan dilakukan pemeliharaan dan pembersihan dari gulma," jelasnya.
Ada lima jenis tanaman reklamasi yang dimanfaatkan oleh PT Vale dalam proses rehabilitasi lahan seperti tanaman penutup tanah atau cover crop, pohon perintis, pohon lokal, tanaman multiguna (MPTS) dan pohon endemik. (*)
PT Vale Genjot Proyek Nikel Ramah Lingkungan di Sorowako dan Tanamalia |
![]() |
---|
Tanam Pohon, PT Vale dan Gubernur Sultra Dukung Ketahanan Pangan dan Ekosistem |
![]() |
---|
PT Vale Bangun Kemitraan untuk Energi Hijau dan Kemandirian Ekonomi |
![]() |
---|
PT Vale Genjot Hilirisasi Usai MIND ID Miliki 34 Persen Saham |
![]() |
---|
Selamat! PT Vale Raih Penghargaan Proper Hijau 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.