Pilkada Pinrang 2024
Abdy Baramuli Diduga Tak Komitmen, Kader Minta Evaluasi Pengurus Gerindra Pinrang
Video dukungan Ketua Partai kepada pasangan Ahmad Jaya Baramuli-Abdillah Natsir di Pilkada Pinrang berbuntut panjang.
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG — Video dukungan Ketua Partai kepada pasangan Ahmad Jaya Baramuli-Abdillah Natsir di Pilkada Pinrang 2024 berbuntut panjang.
Setelah muncul klarifikasi dari Ketua DPC Partai Demokrat Pinrang, Muhtadin, kini giliran Partai Gerindra.
Video menampilkan Ketua Partai Gerindra Pinrang, Ahmad Abdy Baramuli.
Dukungan resmi partai di pilkada serentak harus dibuktikan dengan formulir resmi KPU (B1/KWK). Formulir lampiran ini wajib disetorkan pasangan calon saat pendaftaran resmi di KPU, 27-29 Agustus 2024.
Padahal, hingga saat ini Gerindra juga belum mengeluarkan rekomendasi.
Malah, bocoran yang diterima, sudah ada pertemuan Juni lalu antara tiga pimpinan partai, Gerindra, Golkar dan Demokrat.
Partai ini tergabung dalam koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024.
Hasilnya, mereka sepakat mendukung Ahmad Jaya Baramuli-Usman Marham di Pilkada Pinrang.
Belakangan, Ahmad Abdy Baramuli ternyata tidak komitmen dengan kesepakatan tersebut.
Diam-diam, ia diduga melobi partai lain lalu mendorong Jaya-Abdillah.
Beberapa partai di luar KIM yang mendorong pasangan Ahmad Jaya Baramuli-Abdillah Natsir adalah PKB, PDIP, dan PPP.
Namun, PPP baru memberikan rekomendasi perorangan kepada Abdillah Natsir.

Terbukti, Abdy menjadi salah satu ketua partai yang mendukung pasangan ini dalam video yang beredar.
Abdy juga adalah saudara kandung Jaya Baramuli.
“Apa yang dilakukan Abdy ini jelas mengkhianati kesepakatan dan sudah melawan perintah DPP untuk melanjutkan KIM hingga pilkada kabupaten/kota,” ujar sumber internal di Gerindra Pinrang, kepada media, Selasa (6/8/2024).
Mengapa melawan DPP? Karena bocoran yang diterima, sudah turun perintah Jaya-Usman melalui Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras.
Sementara, lanjutnya, dukungan kepada Jaya-Abdillah sulit diterima rasionalisasinya.
Sebab pertama, secara survei, posisi Jaya-Usman jauh unggul dibanding Jaya-Abdillah.
“Kami dapat informasi, Abdillah digandeng sebagai wakil karena berani menggaransi akan mengambil dukungan Golkar untuk pasangan ini. Di sinilah kelirunya, siapa Abdillah dan siapa Usman di Golkar,” ungkap sumber tadi.
Secara kepartaian, Usman sebagai Ketua DPD Partai Golkar Pinrang merupakan kader utama yang tentu mendapat prioritas partai untuk diusung di Pilkada.
Itu juga dibuktikan dengan terbitnya surat dukungan Golkar tunggal untuk Usman.
Kaitan dengan semua perilaku Abdy tersebut, ia curiga ada agenda tersembunyi di balik manuver Jaya-Abdillah untuk merusak Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pinrang.
Terbukti, ia meninggalkan kesepakatan tiga partai ini begitu saja yang sudah dibangun sebelumnya.
“Sekadar mengingatkan, Abdy dan Abdillah ini, dua-duanya caleg DPR RI yang baru-baru ini tidak terpilih. Bisa saja ada apa-apanya yang hanya mereka berdua yang tahu,” imbuhnya.
Maka dari itu, sebelum terlalu jauh, ia berharap, DPP Partai Gerindra turun tangan.
Jangan sampai, karena agenda atau kepentingan pribadi merusak kinerja dan performa partai yang pada Pilpres lalu keluar sebagai pemenang dan mengantar Prabowo sebagai presiden.
“Mohon DPP turun tangan melakukan evaluasi kepengurusan Abdi di Pinrang. Paling tidak, untuk kepentingan jangka pendek menyelamatkan organisasi, DPD Gerindra Sulsel agar mengambil alih kepemimpinan Gerindra Pinrang,” tegasnya.
Terpisah, Sekretaris Partai Gerindra Pinrang, Ilwan Sugianto yang dikonfirmasi menegaskan, hingga saat ini, Gerindra Pinrang masih menunggu keputusan resmi dari DPP. Karena penentuannya di Jakarta.
“Apapun keputusan DPP, kami siap tegak lurus dengan keputusan tersebut,” tegasnya dalam rilis ke Tribun.
Dikatakan, tidak ada pertimbangan keluarga dalam hal keputusan terkait dukungan ini. Karena, itu bicara organisasi.
“Keluarga ya keluarga, partai ya partai. Apalagi kewenangan ada di DPP,” imbuhnya.
Soal evaluasi kinerja partai, lanjutnya, itu menjadi kewenangan pengurus DPP dan DPD. Ada konstitusi partai yang mengatur.
“Intinya saya ini tegak lurus dengan keputusan partai. Apapun yang diputuskan, sebagai kader siap mengamankan dan melaksanakan,” kuncinya.
Update!
Ketua DPC Partai Gerindra Pinrang, Abdy Baramuli dalam surat hak jawabnya kepada Tribun-Timur.com, mengkonfirmasi DPP Partai Gerindra telah secara resmi mengeluarkan surat rekomendasi nomor 07-1103/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 tertanggal 24 Juli 2024, yang merekomendasikan AHMAD JAYA BARAMULI sebagai Bakal Calon Bupati Kabupaten Pinrang periode 2024-2029.
"Surat rekomendasi tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, H. PRABOWO SUBIANTO, dan Sekretaris Jenderal, H. AHMAD MUZANI," katanya.
Tuduhan tidak berkomitmen atau mengkhianati kesepakatan partai adalah tidak berdasar dan bertentangan dengan fakta yang ada.
"Saya selalu bertindak sesuai dengan arahan resmi partai, sebagaimana dibuktikan oleh surat rekomendasi. Dugaan adanya 'agenda tersembunyi' dan spekulasi tentang motif pribadi adalah tuduhan serius yang tidak didukung oleh bukti konkret," katanya.(*)
Ahmad Jaya Baramuli
Abdillah Natsir
Pilkada Pinrang 2024
Partai Demokrat
Partai Gerindra
Ahmad Abdi Baramuli
Usman Marham
Habis Rp 1,5 M, Duit Kampanye Andi Irwan-Sudirman Bungi Paling Kecil Tapi Menang Pilkada Pinrang |
![]() |
---|
Sudirman Bungi Sentil Jaya Baramuli yang Ingin Urusi Kewenagan Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Bawaslu Pinrang: Kami Kewalahan Awasi Kampanye di Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Abdy Baramuli Tak Dampingi Usman Marham Ambil No Urut, Sinyal Beralih Dukungan di Pilkada Pinrang? |
![]() |
---|
Pasangan JADI Bertekad Tingkatkan Ekonomi Pinrang yang Merosot Sejak 2021 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.