Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Luwu Ditandu

Viral Warga Luwu Sulsel Ditandu 7 Kilometer saat Dilarikan ke Rumah Sakit, Jalan Tak Pernah Dibangun

Tak ada cara lain kecuali menandu warga yang sakit untuk berobat di Puskesmas atau rumah sakit.

|
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Warga Dusun Kole, Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terpaksa ditandu ke Puskesmas karena jalan rusak. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral Dusun Kole, Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan harus ditandu saat akan berobat.

Menandu calon pasien adalah hal yang biasa bagi warga Dusun Kole, Desa Ilan Batu.

Tak ada cara lain kecuali menandu warga yang sakit untuk berobat di Puskesmas atau rumah sakit.

Akses jalan Dusun Kole tidak memadai dan sulit ditembus kendaraan.

Pembangunan fasilitas jelang 79 tahun kemerdekaan Indonesia belum dirasakan warga Dusun Kole.

Tison (20) warga Dusun Kole, terpaksa harus ditandu menuju Puskesmas lantaran akses jalan tidak memadai.

Sebab kondisi jalan kini berlubang.

Jika hujan turun, jalanan tanah itu berubah menjadi licin dan sulit dilewati kendaraan.

Kepala Dusun Kole, Yasin Tallama (45) mengaku, kondisi kesehatan Tison yang kerap kali menurun membuat dirinya harus ditandu ke Puskesmas Walenrang Barat.

“Beberapa hari Tison mengalami sakit dan hanya dirawat di rumahnya, ia dirawat oleh ibunya karena di rumah tersebut hanya tinggal berdua, ayahnya sudah lama meninggal,” kata Yasin Tallama saat dikonfirmasi, Minggu (4/8/2024).

Kata Yasin, awalnya warga ingin membawa Tison ke rumah sakit, namun terkendala medan jalan yang sulit.

“Susah karena tidak ada mobil, kalaupun ada mobil juga susah karena alasan kondisi jalan tidak memungkinkan, sehingga warga bergotong royong menandu menggunakan bambu dan kain sarung karena sakit parah," terangnya.

"Sementara kondisi jalan tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat, sehingga warga harus melewati jalan rusak,  mendaki dan menuruni perbukitan,” tambahnya.

Dirinya menambahkan, warga harus berjalan kaki sambil menandu Tison sejauh 7 kilometer menuju Puskesmas Kecamatan Walenrang Barat.

Setelah diperiksa tenaga medis Puskesmas Walendang Barat, Tison akhirnya dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Sawerigading Palopo.

“Kami tandu sejauh 7 kilometer ke Puskesmas Walenrang Barat, kemudian dari Puskesmas diantar pakai Ambulans sejauh 9 kilometer sampai di jalan trans Sulawesi, disini sudah jalan bagus, kemudian lanjut lagi ke RSUD Sawerigading Palopo dan disana menjalani perawatan medis,” beber Yasin

Menurut Yasin, pemandangan seperti ini bukan pertama kali terjadi pada warga nya.

“Memang dari dulu sering terjadi, tetapi waktu jalan agak bagus mobil bisa datang, tapi sekarang susah alasannya yah kondisi jalan tidak memungkinkan,” keluhnya.

Yasin Tallama menerangkan, akses jalan di desanya bahwa akses jalan di Desanya adalah penghubung antar kabupaten Luwu dan Toraja Utara.

“Sebenarnya ini jalan adalah sudah kewenangan provinsi Sulsel tapi sampai sekarang kami menunggu perbaikan tapi belum juga disentuh,” ujarnya.

Belum memadainya akses warga di Desa Ilan Batu Uru, membuat aktivitas perekonomian warga juga ikut melambat.

“Belum ada jaringan telepon seluler atau HP, semua serba kekurangan. Kami di sini jarang untuk menanam tanaman produktif sembarangan karena menjadi pemikiran kami bahwa ketika berhasil untuk membawa ke pasar ongkosnya jauh lebih besar ketimbang harganya, jadi kami merugi,” tutup Yasin.

Potret Jalan Rusak di Salipolo Bertahun-tahun Tak Dilirik Pemda

Kondisi jalan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), banyak yang rusak. 

Salah satunya, jalan penghubung di Desa Salipolo, Kecamatan Cempa, bertahun-tahun tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang.

Kerusakan ini tidak hanya mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat.

Namun juga kerap menjadi pemicu kecelakaan tunggal bagi pengendara. 

Hal ini disampaikan Yusril, warga sekitar yang menyebut dirinya sering melintas di wilayah tersebut.

"Sesssajaki, dari dulu sampai sekarang jalanan ini, begitu-gitu terus, tidak ada perbaikan dari pemda," katanya saat dikonfirmasi, Senin (27/5/2024) sore.

Menurut Yusril, kondisi jalan memprihatinkan ini harus segera diatasi pemkab untuk memastikan kelancaran aktivitas masyarakat. 

Ia berharap, pemkab segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut demi keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat.

"Sudah saatnya pemerintah turun tangan, kita sebagai warga sangat berharap jalanan kita diperbaiki," tambahnya.

Ketua DPRD Pinrang, Muhtadin bungkam soal kondisi infrastruktur di Kabupaten Pinrang.

Saat dimintai tanggapan oleh Tribun-Timur.com mengenai kondisi jalan di Desa Salipolo rusak bertahun-tahun, Muhtadin tidak memberikan respon.

Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Pinrang, Awaluddin Maramat membenarkan soal kondisi infrastruktur rusak berat.

Awaluddin menjelaskan, semua kondisi infrastruktur yang rusak sejatinya ingin diperbaiki. 

Namun, ia mengklaim keterbatasan anggaran memicu terlambatnya perbaikan infrastruktur.

Apalagi, Pemkab Pinrang tahun ini harus mengucurkan Rp37 miliar untuk tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

"Memang hampir seluruh keluhan masyarakat kita adalah persoalan infrastruktur, dan kita terbatas di persoalan anggaran," kata Awaluddin kepada Tribun-Timur.com.

Ia menyadari perlunya perbaikan jalan rusak tidak hanya di Desa Salipolo, tetapi di seluruh wilayah. 

Meski demikian, kondisi keuangan pemda yang menipis menjadi kendala utama dalam merealisasikan perbaikan tersebut.

Awaluddin juga belum dapat memastikan apakah perbaikan jalan akan dilakukan tahun depan. 

Hingga saat ini, belum ada pembahasan sedikit pun antara pemkab dan dewan mengenai rencana perbaikan tersebut.

"Soal rencana anggaran yang disiapkan, kita belum tahu karena belum ada pagu. Kita baru rencana bahas bersama DPRD," tambahnya.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved