Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PB HMI Desak Pemerintah Blokir Rekening LSM Asing yang Soroti Kerusakan Lingkungan Industri Sawit

Permintaan ini salah satu poin atas draf permasalahan LSM asing di Indonesia yang diserahkan PB HMI ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Editor: Alfian
Dok PB HMI/Info Sawit
Pengurus PB HMI menyerahkan draf persoalan LSM asing ke Kabag Organisasi Asing sekaligus Plh Direktur Ormas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Abdul Gafur, beberapa waktu lalu.  

TRIBUN-TIMUR.COM - Tuding punya agenda terselubung dibalik kampanye negatif industri sawit di Indonesia, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) desak pemeritah blokir rekening LSM asing.

Permintaan ini salah satu poin atas draf permasalahan LSM asing di Indonesia yang diserahkan PB HMI ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Pengurus PB HMI menemui Kabag Organisasi Asing sekaligus Plh Direktur Ormas Kemendagri.

PB HMI menyerahkan draf tentang permasalahan LSM asing di Indonesia.

Sekretaris Jenderal PB HMI Muhammad Jusrianto menyatakan, keberadaan LSM asing dan pendukungnya banyak terlibat agenda lingkungan hidup yang kontra terhadap kepentingan nasional.

“Kampanye negatif bukanlah sesuatu yang bebas kepentingan, melainkan terikat pada kepentingan politik bisnis global," ujar Jusrianto dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).

Ia mencontohkan, dalam kampanye negatif sawit Indonesia dilakukan secara sistematis, tidak lebih didasari oleh motif bisnis asing yang tidak ingin produsen sawit Indonesia bersaing di pasar global.

"Ini sangat mudah dipahami menimbang pesatnya perkembangan industri minyak sawit di Indonesia dianggap sebagai kompetitor berbahaya bagi bisnis minyak jagung, minyak kedelai, dan minyak nabati lainnya yang diproduksi negara-negara maju,” ucap Muh Jusrianto.

PB HMI menilai ada negara maju yang memanfaatkan LSM asing sebagai "tukang gebuk" melalui kampanye negatif lingkungan hidup.

Alasannya, minyak sawit merupakan komoditas paling produktif dan dicari di banyak negara dengan produksi mencapai 40 persen, disusul minyak kedelai 29 persen, minyak Rapeseed 11 persen serta minyak bunga matahari, dan lainnya yang tidak mencapai 10 persen.

Dari data tersebut, tidak menampik aksi-aksi kampanye lingkungan oleh LSM asing tertentu yang menargetkan kelapa sawit Indonesia diduga tendensius dan bermuatan kepentingan politik asing.

PB HMI berharap pemerintah mengambil langkah-langkah tegas atas hal itu, termasuk memblokir rekening.

Sementara itu, Ketua Bidang Politik dan Demokrasi PB HMI, Bambang Irawan menilai sudah menjadi pemahaman umum bahwa kepentingan politik global berkaitan erat dengan persaingan bisnis global.

Oleh karena itu, narasi besar yang digaungkan tak lain bagian dari agenda setting global yang ingin mematikan potensi bisnis dan komoditas unggulan negara-negara berkembang.

Sebagai antisipasi, PB HMI meminta semua pihak untuk mewaspadai hal ini.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved