Atlet Dayung Sulsel Target Raih Medali di PON Aceh-Sumut, Hanya Makan Mie Instan Honor Belum Dibayar
Setelah itu mereka mendayung dua kano menuju tengah Danau Tanjung Bunga, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ambisi besar ditunjukkan atlet dayung Sulawesi Selatan (Sulsel) meraih tinta emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Waktu baru menunjukkan pukul 07.00 Wita, mereka mulai latihan.
Sebanyak 28 atlet, terdiri 14 putra dan 14 putri latihan pull up dua kali berat badan mereka.
Setelah itu mereka mendayung dua kano menuju tengah Danau Tanjung Bunga, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Jumat (2/8/2024).
Di bawah terik matahari, para atlet dayung ini terus menggenjot latihan.
Mereka mendayung dengan cepat untuk mencapai jarak 200 meter, 500 meter dan 1.000 meter.
Cabor Dayung Sulsel turun di delapan nomor di PON Aceh-Sumut.
Yaitu dragon boat putra dan putri 200 meter, putra dan putri 500 meter, putra dan putri 1.000 meter, mix 200 meter dan mix 1.000.meter.
Pelatih Dayung Sulsel, Dimon menyampaikan, para atlet kini fokus menatap pertandingan di PON. Dayung persiapan dari Januari sudah latihan. Sudah berjalan tujuh bulan meski itu biaya sendiri.
Mereka akan memulai perjuangan di event terbesar olahraga Indonesia itu 30 Agustus mendatang. Makanya, intensitas latihan semakin tinggi.
Sembari menjaga kesehatan atlet jangan sampai cedera dan sakit.
"Latihan tiga kali sehari, minimal dua kali sehari. Durasinya satu-dua jam," ungkapnya saat ditemui usai melatih di Danau Tanjung Bunga.
Pada PON mendatang, atlet Dayung Sulsel menargetkan membawa pulang dua medali.
Mereka ingin mempertahankan medali yang diraih di Pra PON lalu. Kalau bisa melebihi prestasi tersebut.
"Kita target bisa juara. Di PON kita lebih baik lagi," katanya.
Hanya saya untuk meraih prestasi, Cabor Dayung Sulsel kurang mendapat perhatian dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel.
Dimon menyebut, PON sisa sebulan lagi, tapi sampai sekarang pemusatan latihan atau training camp (TC) belum digelar.
Try out atau uji tanding juga tidak ada sama sekali. Ditambah minimnya bantuan anggaran.
Terpaksa ia bersama atletnya harus merogoh kocek pribadi untuk bisa latihan dan makan.
Bahkan, atlet terpaksa makan mie instan. Padahal mereka butuh gizi yang baik karena intensitas latihan sangat tinggi.
"Saya dan anak-anak (atlet) biaya sendiri untuk makan. Bahkan, biasa makan mie instan dan telur saja, padahal latihan dua-tiga kali sehari," tuturnya.
Belum lagi honor atlet yang belum dibayar selama dua bulan, Juni dan Juli. Mereka pun terpaksa untuk pinjam uang untuk biaya hidup.
"Atlet haknya belum dibayarkan. Makan biaya sendiri, mereka hutang. Pemprov tidak perhatikan jadi kami jalan sendiri," tutupnya. (*)
Nasib Bobby Nasution di Kasus Proyek Jalan Sumut Dibahas KPK |
![]() |
---|
Sosok Bos Besar Topan Ginting? Pemberi Perintah Terima Suap Proyek Jalan Sumut |
![]() |
---|
Setelah Dokter Sumsel, Brigadir Ismoyo Polisi Sumut Digerebek Istri Bareng Selingkuhan |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Effendy Pj Sekda Sumut Diperiksa KPK Hari Ini, Imbas Korupsi Jalan |
![]() |
---|
KPK Tak Berani Sentuh Bobby Nasution Saat Siap Diperika Soal Korupsi Jalan Sumut, Mahfud MD Bingung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.