Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Pegawai Bank Cantik Dapat Transferan dari Eks Gubernur Malut: Awal Saya Tolak, Tapi Dipaksa

Wiwin Nurlinda Tan dituding dapat transferan uang dari mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.

|
Editor: Sakinah Sudin

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah pengakuan pegawai Bank Maluku, Wiwin Nurlinda Tan.

Wiwin Nurlinda Tan dituding dapat transferan uang dari mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.

Fakta itu terungkap dalam sidang lanjutan Abdul Ghani Kasuba terkait kasus suap yang kembali digelar di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (25/7/2024).

Diketahui, pada sidang kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK menghadirkan 13 orang sebagai saksi, dengan terdakwa Abdul Gani, dan 2 saksi dihadirkan lewat zoom.

Para saksi yang dihadirkan sidang lanjutan ini rata-rata merupakan kontraktor hingga politisi di Maluku Utara.

Salah satu saksi yang dihadirkan yakni Wiwin Nurlinda Tan.

Wiwin dituding sering mendapat uang dari sang Gubernur melalui ajudan bernama Ramadhan Ibrahim (ASN).

Dalam keterangannya di depan hakim, saksi Wiwin Nurlinda Tan selaku pegawai Bank Maluku, mengaku pernah menerima uang puluhan juta dari Abdul Gani Kasuba (AGK). 

“Memang ada uang pernah masuk ke rekening saya dikirim oleh Pak Ramadhan Ibrahim,” kata Wiwin saat menjawab pertanyaan hakim.

Hakim kembali bertanya berapa nominal uang yang diberikan, namun di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ada sebanyak Rp 52 juta dikirim ke rekening BCA.

"Betul apa tidak saksi, berapa kali dikirim Ramadhan, dan uang ini untuk apa saksi?" tanya hakim. 

Wiwin lalu menjawab jika awalnya uang itu diberikan saat ia bertugas di kantor Bank Maluku yang berada di kantor Gubernur Maluku Utara, di Sofifi.

Pada saat berkantor, kata Wiwin, AGK sering mampir ke kantor bank Maluku, untuk lihat kondisi kantor.

“Pada saat itu Pak Gubernur pernah tanya ke saya, selain ke kantor ada aktivitas lain di luar kantor," kata Wiwin.

"Saya jawab ke Pak Gubernur selain kantor saya juga mahasiswa, dari situ Pak Gub bilang nanti dia bantu biaya kuliah, saya pernah tolak,” lanjutnya.

Wiwin mengaku awalnya menolak.

Namun pada akirnya, WIwin memberikan nomor rekeningnya kepada Ramadhan.

“Iya yang mulia awal itu saya tolak, tapi dipaksa. Di situ saya pikir mungkin sebagai orang tua beliau ada rezeki jadi mau berikan uang ke saya,” ucap Wiwin menjawab pertanyaan hakim.

Hakim lantas mebeberkan sejumlah uang masuk ke rekening Wiwin, yang ditransfer langsung oleh Ramadhan.

"Ada 7 kali transaksi apakah uang ini dikirim secara diam-diam atau bagaimana saudara saksi, ada yang Rp 10 juta ada juga yang Rp 5 juta dengan total Rp 52 juta," tanya hakim.

“Uang itu saya tidak pernah minta yang mulia jadi tiba-tiba masuk ke rekening saya,” jawab Wiwin. 

Kata Wiwin, uang yang diberikan Abdul Ghani bukan atas permintaannya, namun diberikan tanpa sepengetahuannya.

"Di sini saya tegaskan, uang yang diberikan ke saya itu bukan saya yang minta. Namun inisiatif Pak Gub yang diberikan lewat ajudan, "katanya, Sabtu (27/7/2024).

Wiwin juga menegaskan persoalan ini tidak ada kaitan dengan tempatnya bekerjanya, karena hal ini lebih kepada personal dirinya yang kebetulan mengenal Abdul Ghani.

"Selain itu saya perlu tegaskan juga, soal pemberian uang, saya tidak pernah minta, apalagi soal ajakan Abdul Ghani soal berlibur, itupun tidak pernah."

"Di sini saya tidak membela diri, akan tetapi apa yang saya sampaikan sesuai yang terjadi hingga saya bersaksi di persidangan," jelas Wiwin.

Daftar Nama-nama Yang Bersaksi dengan Terdakwa Abdul Ghani Kasuba:

- Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Saiful Deni

- Safrudin M Fauji

- Farid M Imam (kontraktor)

- Halid Jabir (kontraktor)

- Irfan Hasanudin yang juga Ketua Bappilu DPD PDIP Maluku Utara.

- Hengky Go Dirut PT. Bangun Perkasa

- Direktur PT. Modern Raya Indah Pratama Sigit Litan alias Acam.

- Ketua DPC PDIP Kota Ternate sekaligus terpilih anggota DPRD Provinsi Maluku Utara terpilih, Merlisa Marsaoly.

- Wiwin Nurlinda Tan pegawai Bank Maluku

- Olivia Bahmid pemilik perusahaan PT Prisma Utam

- Eliya Gabrina Bachmid, anggota DPRD terpilih Kabupaten Halmahera Selatan.

Berikut para saksi yang dihadirkan secara via Zoom dan tidak hadir:

- Adlan Al Milzan Athori

- Maizon Lengkong alias Sonny kontraktor perusahaannya bergerak di bidang konstruksi

- Gusti Chairunnysa Kusumadya (tidak hadir)

- Silfana Bachmid alias Feny (tidak hadir)

- Simon Suyantho (tidak hadir).

Profil Abdul Ghani

Abdul Ghani Kasuba merupakan pria asal suku Tobeli yang lahir di Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada 21 Desember 1951.

Abdul Gani tumbuh dalam keluarga pemeluk Islam pertama di suku Tobelo.

Dia menghabiskan masa kecilnya di daerah Palu, Sulawesi Tengah dan kembali ke tanah kelahirannya di Maluku Utara.

Dikutip dari laman Provinsi Maluku Utara, Abdul Gani menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah awaliyah (M.D.A) Alkhairat Palu (setingkat SD) dan melanjtukan ke Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu Madrasah (setingkat SMP).

Setelah lulus, ia melanjutkan sekolah ke Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu (Madrasah Mualimin) yang setara dengan SMA.

Di tingkat perguruan tinggi, Abdul Gani memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Dia menjadi penganut Islam dari suku Tobelo pertama yang menuntut ilmu ke luar negeri.

Karier politik Abdul Ghani Kasuba

Setelah lulus dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, Abdul Gani kembali ke tanah kelahiran dan bekerja sebagai kepala Inspeksi di Yayasan Al-Khaairat pada 1983-1990.

Dia juga aktif di bidang dakwah sehingga dilirik oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Abdul Gani juga pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Provinsi Maluku Utara pada 1994-1999.

Dikutip dari Kompas.id, karier politiknya dimulai pada saat pemilu legislatif 2004 di mana PKS mengajaknya untuk maju sebagai calon legislatif mewakili provinsi Maluku Utara.

Meski sempat ragu, Abdul Gani akhirnya setuju maju sebagai calon legislatif pada pemilu 2004.

Dia mem-branding dirinya sebagai "Mualaf Politik" karena keberaniannya keluar dari dunia dakwah menuju dunia politik.

Pengalaman Jabatan / Pekerjaan

1976 s.d. 1977: Sekretaris Persatuan Pelajar Mahasiswa Medinasi

1983 s.d. 1990: Kepala Inspeksi Al Khairat Maluku Utara - Irian Jaya

1994 s.d. 1999: Wakil Ketua Majelis Ulama Provinsi Maluku Utara

2004 s.d. 2007: Anggota DPR-RI dari Partai Keadilan Sejahtera

2008 s.d. 2013: Wakil Gubernur Maluku Utara

2014 s.d. 2019: Gubernur Maluku Utara

2019 s.d sekarang : Gubernur Maluku Utara (Periode ke-2)

Pengalaman Organisasi

Wakil Ketua Komisaris Al Khairat Maluku Utara - Irian Jaya

Ketua Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Maluku Utara

Ketua Badan Pembina Umat Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Maluku Utara

Pendidikan Formal

SD : Madrasah Diniyah awaliyah (M.D.A) Alkhairat Palu

SMP : Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu Madrasah

SMA : Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu (Madrash Mualimin)

Tempat pendidikan terakhir : Islamic University Madinah Fakultas Dakwah

Harta kekayaan Abdul Ghani

Abdul Gani merupakan Gubernur Maluku Utara dengan kekayaan Rp 6,4 miliar sebagaimana tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 14 Mei 2023.

Alokasi harta kekayaan Abdul Gani paling banyak berupa tanah dan bangunan yang mencapai Rp 5,3 miliar.

Berikut rincian harta kekayaan Abdul Gani Kasuba:

1. Tanah dan bangunan Rp 5.380.000.000

Tanah dan bangunan seluas 443/200 meter persegi di Ternate Rp 250.000.000

Tanah dan bangunan 200/150 meter persegi di Ternate Rp 200.000.000

Tanah seluar 389 meter persegi di Halmahera Utara Rp 90.000.000

Tanah seluas 9.016 meter persegi di Halmahera Selatan Rp 150.000.000

Tanah dan bangunan seluas 231/210 meter persegi di Jakarta Selatan Rp 4.000.000.000

Tanah dan bangunan seluas 443/200 meter persegi di Ternate Rp 250.000.000

Tanah dan bangunan seluas 200/150 meter persegi di Ternate Rp 200.000.000

Tanah seluas 389 meter persegi di Halmahera Utara Rp 90.000.000

Tanah seluas 9.016 meter perguruan di Halmahera Selatan Rp 150.000.000

2. Alat transportasi dan mesin

Mobil Toyota Kijang Innova G tahun 2012 Rp 75.000.000

3. Harta bergerak lainnya

Total mencapai Rp 330.000.000

4. Kas dan setara kas

Nominal harta kas dan setara kas senilai Rp 673.409.184

Total harta kekayaan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani mencapai Rp 6.458.409.184.

(Bangkapos.com/Tribun-Ternate/Tribunnews.com)

Artikel ini diolah dari artikel yang telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Pegawai Bank Cantik yang Dibiayai Kuliah Eks Gubernur Malut Abdul Ghani

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved