Polri
Baru Dilantik, Kadiv Propam Irjen Abdul Karim Dihadapkan Masalah Besar Bentrok Anggota Polri
Jenderal Asal Makassar, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), Abdul Karim diperhadapkan dengan masalah besar soal bentrok sesama anggota Polri.
Berikut sejumlah fakta-fakta terkait bentrokan antara Brimob dan polisi di Kota Tual, dirangkum Serambinews.com dari Tribun Network.
1. Berawal dari Razia Kendaraan
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminnullah mengatakan, Brimob melakukan penyerangan terhadap personil Polres Kota Tual.
Bentrokan itu terjadi akibat salah paham hingga berujung bentrokan.
Awalnya, aparat Polres Kota Tual tengah melakukan patroli disiplin lalu lintas.
Saat razia, ada seseorang yang diamankan, sementara salah seorang temannya berhasil kabur.
Tak berselang lama, datang puluhan orang yang langsung menyerang personil polisi.
"Ada patroli, trus ada razia kenalpot racing, kemudian ada yang diamanakan,”
“Namun ada yang lari melaporkan kejadian teman temannya tiga puluh orang nyerang polisi. Indikasinya ada anggota Brimob," jelas Kombes Pol. Aries, Minggu malam, dikutip dari TribunAmbon.com
"Kemudian terjadi penyerangan itu," imbuhnya.
2. Terdengar Suara Tembakan
Alam, pemilik toko kelontong di Jalan Karel Sasuit Tubun mengaku mendengar bunyi tembakan berulang kali sekitar pukul 20.00 WIT.
Saat itu dirinya sedang berada di toko, lalu sempat melihat sekelompok Brimob berlari menuju arah Gereja Maranatha.
Bunyi tembakan pun tak henti, dia pun mengamankan diri di dalam toko karena takut terkena peluru nyasar.
"Kita cuma sempat lihat pas Brimob lari turun saja. Takut, tembakan gitu takut kena," ujarnya singkat kepada TribunAmbon.com, Senin (29/7/2024).
3. Sempat Damai, Lalu Bentrok Lagi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.