Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Membaca Kekuatan Jenderal Syafruddin Maju Pilgub Sulsel 2024 Tantang Andi Sudirman-Fatmawati

Nama Syafruddin Kambo mencuat dalam bursa bakal calon Gubernur Sulsel jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah.

Editor: Ari Maryadi
ISTIMEWA
Beredar foto Mantan Menpan RB Syafruddin Kambo menemui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Nama Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin Kambo mencuat dalam bursa bakal calon Gubernur Sulsel jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah.

Syafruddin Kambo adalah tokoh nasional kelahiran Makassar.

Ia orang kepercayaan Jusuf Kalla Wakil Presiden ke-10 dan ke-12.

Syafruddin Kambo pernah menjabat Menpan RB dan Wakapolri di era Jokowi-JK.

Dalam tiga hari terakhir ini, beredar flayer foto Syafruddin Kambo berpasangan Indah Putri Indriani.

Publik pun mengaitkan nama Syafruddin dengan Pilgub Sulsel 2024.

Lantas bagaimana kekuatan Syafruddin Kambo jika maju Pilgub Sulsel 2024?

Mantan Kadiv Propam Polri itu berpeluang jadi penantang Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi jika maju Pilgub Sulsel 2024.

Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idurs, berpandangan meski popularitas Syafruddin tinggi karena pernah menjabat sebagai Wakapolri, secara elektoral belum ada ukuran yang jelas mengenai keterpilihannya.

"Ini adalah fenomena baru ketika ada yang mendorong Syafruddin Kambo untuk maju di Pilgub Sulsel, tetapi secara elektoral ini belum terukur walaupun secara popularitas beliau tergolong tinggi di Sulsel karena pernah menjabat Wakapolri," ujar Nurmal Idurs kepada wartawan Senin (29/7/2024).

Menurut Nurmal, dalam kontestasi politik elektoral, popularitas tidak selalu sejalan dengan keterpilihan.

Tantangan terbesar adalah membangun elektabilitas dalam waktu yang relatif singkat, mengingat pendaftaran di KPU tinggal beberapa bulan lagi.

"Masalahnya, waktu semakin cepat untuk mendaftar di KPU sisa beberapa bulan lagi. Ini menjadi pertanyaan besar untuk membangun elektoral untuk maju di Pilgub tidak mudah, harus kerja kontinu sejak lama sementara Pak Syaf baru sekarang disebut. Agak terlambat memang untuk membangun itu," jelasnya.

Nurmal juga menambahkan, meski terlambat, tidak menutup kemungkinan Syafruddin memiliki strategi khusus yang dapat meningkatkan elektabilitasnya.

"Tetapi entahlah kalau kemudian maju ada strategi khusus oleh beliau, tapi pekerjaan terberatnya bagaimana membangun elektoral," tambah Nurmal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved