Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kurir Barang di Makassar Tertipu Calo PPDB, Uang Melayang Rp6,5 Juta Adik Gagal Masuk SMA

Kurir barang itu mengaku telah kehilangan uang Rp6,5 juta akibat ulah oknum yang mengaku memiliki koneksi di Dinas Pendidikan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Kurir barang Zulkiflinuh saat menunjukkan laporan polisi terhadap AFM atas dugaan penipuan di Polrestabes Makassar, Senin (29/7/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Zulkiflinuh (33), seorang kurir barang menjadi korban penipuan calo penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA di Makassar.

Ia mengaku telah kehilangan uang Rp6,5 juta akibat ulah oknum yang mengaku memiliki koneksi di Dinas Pendidikan.

Kejadian bermula saat adik Zulkiflinuh gagal masuk SMA melalui jalur prestasi dan zonasi.

Merasa putus asa, Zulkiflinuh kemudian dengan beberapa temannya agar direkomendasikan sosok yang bisa membantu.

Salah satu temannya mengaku mengenal seorang pegawai Dinas Pendidikan bernama AFM.

Baca juga: Siapapun Jangan Nakal Jadi Joki/Calo Penerimaan Maba Unhas, Rektor: Kalau Dosen Langsung Pecat!

Zulkiflinuh pun percaya begitu saja dan menyerahkan uang panjar sebesar Rp2 juta.

"Saya percaya dan transfer uangnya ke nomor rekening atas nama Namun, saat pengumuman jalur prestasi, nama adikku tidak ada," kata Zulkifli kepada wartawan, Senin (29/7/2024) siang.

Tidak hanya itu, Zulkifli juga mengaku diminta untuk memberikan uang tambahan sebesar Rp1,5 juta dengan alasan untuk keperluan pengurusan.

Zulkifli lagi-lagi mengirimkan uang Rp1,5 juta, meskipun nomor rekening yang diberikan berbeda. 

Setelah memberikan uang tersebut, dia dijanjikan bahwa adiknya akan diterima pada 8 Juli.

Namun, sebelum tanggal tersebut, dia diminta lagi untuk melunasi pembayaran sebesar total Rp 6 juta.

"Saya sudah memberikan total Rp 6 juta, tetapi adikku masih belum diterima. Saya mulai ragu ketika dia meminta uang lagi sebesar Rp1 juta dengan alasan pihak SMA memintanya," bebernya.

Zulkifli ingin meminjam uang dari temannya untuk memenuhi permintaan tersebut dan membayar Rp500 ribu.

Anehnya kata dia, setelah dikirimi Rp 500 ribu, sosok AFM kembali diminta untuk memberikan tambahan Rp 500 ribu untuk memastikan adiknya diperhatikan.

Meskipun ragu, Zulkiflinuh tetap memberikan uang tersebut karena temannya yang mengenalkan calo itu menjamin keamanan transaksi dan bahwa uangnya akan dikembalikan jika adiknya tidak diterima.

"Minggu lalu, saya tanya lagi kenapa adikku belum diterima. Dia minta lagi Rp500 ribu," katanya. 

Saat menanyakan lebih lanjut, dia diarahkan untuk menghubungi seseorang bernama Pak Yusril yang mengaku sebagai guru di SMA tersebut.

"Namun, setelah mengkonfirmasi dengan temannya yang bekerja sebagai guru di sekolah tersebut, nama Yusril ternyata tidak ada," ungkapnya.

"Saya merasa curiga karena terus diminta uang. Saya akhirnya meminta uang saya dikembalikan, tapi dia hanya menyuruh saya menunggu kabarnya," tambahnya.

Setelah berkonsultasi dengan temannya yang pernah bertemu dengan terduga pelaku tersebut, ternyata foto yang diberikan berbeda. 

Istri terlapor memastikan bahwa perjanjian tersebut hanya dilakukan melalui WhatsApp.

"Saya berharap adikku bisa sekolah dan pelaku penipuan ini bisa diamankan oleh polisi. Semoga ini bisa viral dan pelaku segera diusut," jelasnya.

Adik Zulkiflinuh saat ini belum bisa melanjutkan sekolah, meskipun pihak yang menipu selalu menjanjikan bahwa adiknya pasti akan diterima dengan tingkat kepastian 99 persen.

Zulkifli melaporkan dugaan penipuan tersebut ke Polrestabes Makassar.

Adapun terlapor dalam kasus dugaan penipuan ini yakni berinisial AFM.

Ia dilaporkan pada 27 Juli 2024 dengan nomor LP/B/1375/VII/2024/SPKT/POLRESTABES MAKASSAR/POLDA SULAWESI SELATAN.

"Saya sudah mengajukan laporan ke Polrestabes," kata Zulkiflinuh

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya semetara melakukan penyelidikan.

"Terkait laporan tersebut sementara dalam proses, kita akan panggil yang terkait untuk dimintai keterangan dan juga mengumpulkan bukti bukti. Kita masih proses penyelidikan," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved