Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Angka Kemiskinan di Luwu Utara Turun versi BPS, Posisi 4 Setelah Tana Toraja, Selayar dan Enrekang

Adapun total jumlah penduduk Luwu Utara pada 2023 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu 333,78 jiwa.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Ansar
Tribunnews.com
Kepala BPS Luwu Utara, Ayyub Parlin Ampulembang 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Penduduk miskin Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2024 turun 1,42 persen dan menjadi penurunan tertinggi sepanjang sejarah Luwu Utara.

Adapun total jumlah penduduk Luwu Utara pada 2023 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu 333,78 jiwa.

Tercatat penduduk miskin Luwu Utara tahun 2023 presentasenya sebesar 12,66 persen dan di tahun 2024 11,24 persen.

Jumlah penduduk Luwu Utara tahun 2024 yaitu 337,66 jiwa.

Kepala BPS Luwu Utara, Ayyub Parlin Ampulembang mengatakan, angka tersebut juga sekaligus menjadi penurunan tertinggi ke-4 di Sulawesi Selatan.

Itu setelah Kabupaten Tana Toraja (-1,69), Kepulauan Selayar (-1,48), dan Kabupaten Enrekang (-1,44).

“Ada 10 faktor penyebab penurunan angka kemiskinan di Luwu Utara tahun 2024 di antaranya pengeluaran per kapita rumah tangga pada desil bawah mengalami peningkatan,"

"Hal ini menandakan konsumsi rumah tangga meningkat. Kondisi perekonomian yang baik, di mana laju pertumbuhan ekonomi tahun 2023 bernilai positif sebesar 5.12 persen,” kata Ayyub, Minggu (28/7/2024).

Kemudian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2023 sebesar 2,63 persen, turun 0,18 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022.

Jumlah pengangguran berkurang dan jumlah penduduk bekerja mengalami peningkatan. Juga beberapa komoditas pangan yang dikonsumsi masyarakat, harganya relatif terjaga.

Lebih lanjut, Ayyub mengatakan faktor berikutnya adalah beberapa harga komoditas pertanian mengalami peningkatan, seperti kakao dan kelapasawit, hal ini meningkatkan pendapatan petani. 

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di beberapa wilayah sudah mulai panen, sehingga pendapatan petani meningkat.

“Berbagai program pemerintah seperti program perlindungan dan jaminan sosial, pembangunan rumah tidak layak huni melalui program BSPS aspirasi Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi,"

"Program bantuan H-ALS dan program bantuan air bersih SPAM terus dilakukan oleh Pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Ayyub.

Sementara untuk penduduk miskin ekstrem Kabupaten Luwu Utara tahun 2022 sebesar 3,4 persen dan tahun 2024 menurun mencapai 1,26 persen atau turun sebesar 2,14 persen dan menjadi penurunan tertinggi ke-4 di Sulawesi Selatan.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, apa yang telah diraih tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Setelah tahun lalu Luwu Utara keluar dari zona merah, prosesnya panjang dan semua butuh perjuangan, pengorbanan, kesabaran, juga tentu saja partisipasi dan komunikasi yang efektif dari semua pihak,” ucap Indah.

“Pemda berharap semoga di tahun-tahun berikutnya kesuksesan di dalam terus menurunkan angka kemiskinan dengan tingkat penurunan yang siginifikan terus berpihak pada Kabupaten Luwu Utara,"

"Sehingga bisa mencapai 6,42 persen sesuai target akhir RPJPD 2025-2045,” terang bupati perempuan pertama di Sulsel ini. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved